Chris John Turun Gunung, Kritik Tajam Permenpora 14/2024 dan Dampaknya Bagi Atlet

Chris John menyuarakan keprihatinannya atas potensi dampak negatif regulasi tersebut terhadap pembinaan atlet nasional.

Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/WAHYU SEPTIANA
KRITIK PERMENPORA - Legenda tinju Indonesia, Chris John saat ditemui di arena pertandingan tinju di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura. Chris John menyuarakan keprihatinannya atas potensi dampak negatif regulasi tersebut terhadap pembinaan atlet nasional. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Legenda tinju Indonesia, Chris John, angkat suara terkait polemik Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga (Permenpora) Nomor 14 Tahun 2024 yang menuai sorotan publik.

Mantan juara dunia kelas bulu WBA ini menyuarakan keprihatinannya atas potensi dampak negatif regulasi tersebut terhadap pembinaan atlet nasional.

Menurutnya, intervensi pemerintah yang terlalu dalam justru bisa menghambat perkembangan prestasi olahraga di Tanah Air.

Diketahui, Permenpora No. 14/2024 telah memicu kekhawatiran dari berbagai pihak karena dianggap mengikis independensi organisasi olahraga nasional.

Selain itu, kehadiran Permenpora itu tidak sesuai dengan Piagam Olimpiade, dan berpotensi mengganggu pembinaan atlet.

Permenpora ini dinilai prosedur penyusunannya tidak memenuhi standar regulasi yang sah. 

Dampaknya bisa bersifat serius, mulai dari terhambatnya program pembinaan olahraga hingga kemungkinan konsekuensi internasional seperti sanksi IOC.

Maka dari itu, Chris John menyarankan agar Permenpora tersebut dipertimbangkan kembali.

“Kalau memang nggak ada solusi lain soal ini, saya sarankan untuk mengevaluasi kembali Permenpora,” ujar Chris John kepada wartawan, Selasa (8/5/2025).

Di sisi lain, Chris John mengapresiasi KONI atas dukungan yang diberika semasa menjadi atlet di level daerah.

Menurutnya, dukungan dari KONI bagi para atlet daerah sangat besar.

“KONI daerah yang dulu dukung kita dari awal, mereka yang daftarin kita tanding, yang fasilitasi akomodasi saat kita bertanding, terutama saat PON, terasa sekali peran besar mereka," katanya.

"Saya harapkan para atlet juga merasakan dukungan yang sama,” ungkap Chris John.

Bagi Chris John, KONI bukan sekadar lembaga administratif, melainkan rumah kedua bagi para atlet Indonesia.

“KONI itu dibutuhkan para atlet untuk jadi rumah kedua. Bukan hanya untuk latihan, tapi juga tempat kami berkeluh kesah dan bertumbuh,” tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved