Hari Batik Nasional

Gandeng Harry Darsono, Tangerang Selatan Perkenalkan Batik Neo Tangsel

Pada Hari Batik Nasional, Pemerintah Kota Tangerang Selatan menggandeng Harry Darsono sebagai perancang busana.

Istimewa
Batik Neo Tangsel yang diciptakan desainer ternama Harry Darsono khusus untuk Kota Tangerang Selatan, Selasa (2/10/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Pada Hari Batik Nasional, Pemerintah Kota Tangerang Selatan menggandeng Harry Darsono sebagai perancang busana.

Harry diminta mendesain Batik Tangerang Selatan bernama Batik Neo Tangsel.

Wacana desain awal Batik Neo Tangsel dipamerkan dalam Festival Batik 2018 yang digelar di aula lantai 4 gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan, Ciputat pada Selasa (2/10/2018).

Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangerang Selatan, Judianto mengatakan, puhaknya sengaja memilih nama Harry Darsono untuk membantu memasarkan batik Neo Tangsel.

"Kita bawa nama besar beliau untuk mendongkrak pemasaran batik tangsel," ujar Judianto di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan.

Oleh karena itu, lanjut dia, pihak Pemkot Tangsel menggandeng perancang ternama Harry Darsono untuk mengembangkan batik Tangsel.

"Justru nanti dari perspektif tren pasar dan tren mode harry darsono itu yang nanti akan dikombinasikan akar budaya batik tangselnya, itu nanti disebut batik neo tangsel, nanti langsung guratan tangan mas Harry sendiri," jelas Judianto dalam keterangan resminya.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diana pun berharap batik Tangsel dapat menjadi sebuah tren baru hingga tingkat dunia.

"Lebih luas lagi pemasasarannya tentu tak hanya di tangsel tapi di seluruh Indonesia dan internasional," kata Airin sambul mengenakan batik Tangsel bercorak bunga berwarna kuning.

Peluncuran perdana batik Neo Tangsel yang diciptakan oleh Harry Darsono akan dilakukan pada momen ulang tahun ke-10 Kota Tangerang Selatan pada 26 November 2018.

Harry, pria yang sudah 47 tahun bergelut di dunia butik itu mengaku terinspirasi dari empat musim di dunia ketika menciptakan batik Neo Tangsel.

"Warnanya, spring, summer, autumn, winter, empat musim. Alam memberi empat musim semua saya tuangkan," terang Harry.

Ia meneruskan, sudah menyiapkan 10 lembar batik dan belasan motif yang khusus diciptakan untuk batik Neo Tangsel.

"Ada 10 lembar, satu lembarnya berisi berbagai motif ada belasan," tutur Harry.

Selain Divonis Mati, Para Terdakwa 1,3 Ton Ganja Juga Divonis Seumur Hidup dan 20 Tahun Penjara

Coach Teco Minta Banding, Manajer Persija: Kalau Salah Pantas Dihukum

Meski Sudah Keluar Rumah Sakit, Bocah Lima Tahun yang Dianiaya di Bekasi Masih Trauma

Kata Neo sendiri disematkan sebagai bentuk kebaruan dari batik Tangsel terdahulu yang identik dengan bunga anggrek dan warna tosca.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved