Pedagang Kecil Jadi Korban Kerusuhan di Mako Brimob Kwitang, Gerobak Dirusak dan Kulkas Dibakar

Banyak warung pedagang kaki lima yang terdampak, aset dagangan mereka hilang dijarah perusuh yang tak pandang bulu. 

TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
DAMPAK KERUSUHAN - Sejumlah pedagang kecil kena dampak kerusuhan di Mako Brimob Polda Metro Jaya Jalan Kramat Kwitang, Jakarta Pusat. Mereka mengalami kerugian akibat aset dagangan dijarah dan dirusak. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA PUSAT - Kerusuhan di Mako Brimob Polda Metro Jaya, Jalan Kramat Kwitang, Jakarta Pusat selama beberapa hari terakhir berdampak pada pedagang kecil di sekitar lokasi. 

Banyak warung pedagang kaki lima yang terdampak, aset dagangan mereka hilang dijarah perusuh yang tak pandang bulu. 

Linda (50) salah seorang pemilik warung pinggir jalan mengatakan, aset dagangan seperti etalase dan gerobaknya menjadi sasaran. 

"Itu gerobak, sempet ancur itu, karena posisi saya pepetin di sini. Nah, itu tarik-tarikan, mau dibakar tarik-tarikan, jadi patah-patah semua," kata Linda, Senin (1/9/2025). 

Para perusuh benar-benar tak pandang bulu, semua peralatan warung seperti piring, gelas habis dijarah massa. 

Bahkan ada kulkas yang diseret massa ke tengah jalan, dihancurkan lalu dibakar.

"Dijarah, Diambil-ambilin, terus ada kulkas yang khusus tempat minuman itu diseret, diancurin di tengah-tengah, dibakar," ucapnya.

Tidak puas menjarah dan merusak, para perusuh juga sempat mau membakar salah satu warung namun berhasil diadang. 

"Belum puas juga, udah habis-habisan mau sempet dibakar (warung), untung aja ada kami di sini. Jadi, sempet kita padamkan api," jelas dia. 

Selama kerusuhan berlangsung, Linda bersama para pedagang berjibaku melindungi warung sebisanya. 

"Jadi, kalau ada gas air mata ditembakin, kita masuk dulu. Rumah kita kan di gang itu. Itu kita siap ember, buat cuci muka, udah gitu, kita standby lagi," terang Linda. 

Akibat kerusuhan ini, Linda bersama pedagang lain menderita kerugian cukup besar. Dia yang setiap hari berjualan kini belum bisa bangkit. 

"Minimal ini kerugian itu 15 juta juga nggak kemana, ya. Itu mungkin juga belum komplit. Kami kepingin jualan lagi, tapi modal nggak ada, enggak cukup 1 juta, 2 juta soalnya modal gitu," jelas dia. 

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved