Penghuni Rusunawa Penjaringan Sebut Kondisi Hunian yang Mereka Tempati Sangat Memprihatinkan

Memasuki bagian dalam rusunawa, tepatnya di Blok I, parahnya kondisi estetika bangunan mulai dapat dilihat dan dirasakan.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Suasana di Rusunawa Penjaringan, RW 06, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (3/10/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Sejumlah warga penghuni rumah susun sewa sederhana (Rusunawa) Penjaringan mengeluhkan kondisi hunian mereka yang memprihatinkan.

Rusunawa Penjaringan sendiri terletak di RW 06, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Pantauan TribunJakarta.com di lokasi sore ini, sejumlah blok rusunawa itu memang terlihat cukup usang dari luarnya.

Banyak bagian dinding yang mengelupas dengan warna cat yang sudah mulai kotor dan pudar.

Memasuki bagian dalam rusunawa, tepatnya di Blok I, parahnya kondisi estetika bangunan mulai dapat dilihat dan dirasakan.

Atap dan langit-langit di sana-sini banyak yang sudah bolong dan rusak, dengan noda hitam yang sudah menyebar. Selain itu, hawa di rusun itu terasa agak panas dan sumpek.

Dimin (48), seorang warga yang menghuni lantai 4 Blok I Rusunawa Penjaringan mengatakan, dirinya merasa nyaman-nyaman saja dengan kondisi seperti itu.

Hanya saja, dirinya ingin wacana revitalisasi rusun yang belakangan sempat digembar gemborkan kembali segera dilaksanakan.

Banyak PKL Buka Lapak di Gedung Kawasan Kota Tua, Kasatpol PP Jakbar: Perlu Kesadaran dari Pemilik

"Dibilang layak sih ya seperti ini, tapi namanya keadaan kita begini soal kenyamanan sih ya nyaman-nyaman aja," kata pria yang telah menetap sejak tahun 2000 di rusun itu, Rabu (3/10/2018).

Dimin mengatakan, pengelola belum pernah melakukan pembenahan semisal mengecat ulang atau membenarkan atap-atap yang bolong.

Palingan, menurut Dimin, yang didatangkan hanya teknisi untuk mengecek kelancaran listrik dan air saja.

"Paling teknisi listrik air ada terus pembenahan yang berat-berat ini belum ada," kata Dimin.

Penghuni lainnya Ida (48) yang juga tinggal di Blok I lantai 4, mengeluhkan sejumlah hal, terutama soal fasilitas di rusunawa tersebut.

Ida mengatakan, banyak fasilitas yang rusak dan terpaksa diperbaiki secara swadaya oleh penghuni rusun.

"Kalo di lantai atas plafon itu betulin sendiri tidak ada bantuan dari kantor (pengelola rusun), jadi ngeluarin biaya sendiri. Terus juga selokan-selokan air itu pada mampet, susah jadinya bikin masing-masing," jelas wanita yang sudah tinggal di rusun itu sejak tahun 1991.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved