Pilpres 2019
Ungkap Alasan Mengapa Jokowi Layak Dipilih, Budiman Sudjatmiko Sebut Panggilan Sejarah
Budiman Sudjatmiko ungkap alasan mengapa Jokowi layak dipilih dan menyebut panggilan sejarah. Lantas, apa penjelasannya?
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNJAKARTA.COM - Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko mengungkapkan alasan mengapa Jokowi layak dipilih di Pilpres 2019 mendatang.
Budiman mengatakannya ketika menjadi narasumber di acara Mata Najwa pada Rabu (10/10/2018).
Pria kelahiran tahun 1970 bahkan menganalogikannya dengan seorang mantri di Puskesmas Majenang.
"Jokowi adalah wajah tetangga kita, KH Ma'ruf Amin adalah kyai di langgar dan musala dekat rumah kita," imbuhnya.
Budiman menyatakan, sosok Capres Joko Widodo mengingatkannya terhadap mantri di Puskemas Majenang, Cilacap.
"Yang bernama Pak Sulaiman hidup seorang single parents tapi merawat anaknya dengan baik," tuturnya.
"KH Ma'ruf Amin seorang kiai pesantren yang selalu mengajar ngaji kepada saya dan saya ingat betul jika dia marah karena saya salah tajwid," sambungnya.
Menurut Budiman, Jokowi dan KH Ma'ruf Amin merupakan cerminan tetangga di sekitar lingkungan.
Meski demikian, Jokowi dipanggil sejarah dan dituntun untuk memimpin Indonesia.
"Tetapi oleh sejarah, seorang Jokowi dituntun untuk memimpin Indonesia," bebernya.
"Diminta mengerjakan hal yang mustahil menurut ahli teori pembangunan dan transisi politik. Apa yang dikatakan mustahil itu? Pak Jokowi mengerjakan pekerjaan rumah yang harusnya dikerjakan rezim otoriter, yaitu membangun infrastruktur," lanjutnya.
• Ini Dia Jawdwal dan Lokasi Pelayanan SIM Keliling Kota dan Kabupaten Tangerang
• Batal ke KPK Amien Rais Puji Sikap Penyidik Polda Metro Jaya, 30 Pertanyaan Disela Makan Gudeg
Lalu, Budiman Sudjatmiko memberikan berbagai contoh rezim otoriter yang ada di dunia yang membangun infrasturktur, seperti rezim Hitler di Jerman membangun jalan tol dan China membangun jalan tol ribuan kilometer.
Menurut Budiman, bagi rezim tersebut mudah untuk membangun infrastruktur namun di sistem demokrasi seperti di Indonesia hal tersebut terkadang menyulitkan.
Namun, Jokowi telah membuktikan pembangunan infrastruktur tersebut.
“Ini menjungkirbalikkan teori-teori pembangunan atau politik, yang biasanya hadir dari klan politik atau dinasti. Namun berhasil membangun bangsa ini, dan jadi role model kepemimpinan,” tutur Budiman.