Penghuni Apartemen Mediterania Tewas Bunuh Diri, Polisi Temukan Berbagai Senjata Api

Polres Metro Jakarta Barat mengungkap kasus kematian penghuni apartemen Mediterania, Tanjung Duren, Jakarta Barat berinisial ‎OY WN (43).

TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Polisi merilis berbagai senjata api yang ditemukan polisi dari apartemen OY WN (43). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Polres Metro Jakarta Barat mengungkap kasus kematian penghuni apartemen Mediterania, Tanjung Duren, Jakarta Barat berinisial ‎OY WN (43).

Sebab, berdasarkan keterangan saksi dan penyelidikan di lokasi kejadian korban tewas dengan cara bunuh diri menggunakan senjata api pada Selasa (16/10/2018) kemarin.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan pihaknya mengetahui kejadian ini setelah saksi OY GN dan OY MY melapor ke Mapolsek Tanjung Duren.

‎Sebelumnya, kedua saksi itu menerima telepon dari korban yang mengatakan permohonan maafnya disusul suara tembakan.

"Setelah mendapat telepon itu, saksi pun mendatangi apartemen korban namun pintunya terkunci dan mereka pun melapor ke Polsek Tanjung Duren," kata Hengki di Mapolres Metro Jakarta Barat, Rabu (17/10/2018).

Berbagai senjata api yang ditemukan polisi dari apartemen OY WN (43).
Berbagai senjata api yang ditemukan polisi dari apartemen OY WN (43). (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Hengki mengatakan, saat polisi tiba di lokasi, korban sudah ditemukan tidak bernyawa dengan dua luka tembak di dada kirinya.

Melihat hal itu polisi pun menyisir seluruh ruangan di apartemen korban dan menemukan sejumlah senjaata api rakitan.

Senjata api yang dimiliki korban yakni Pistol Hunter CZ-43, laras panjang tipe MP4/210704kaliber 5,6 milimeter, tipe Bareta Tomcat/DAA049979.

Dilengkapi peluru di antaranya 42 butir peluru kaliber 5,56 milimeter, 198 butir peluru kaliber 45 milimeter, 12 butir peluru kaliber 9 milimeter, dan 38 butir peluru CLS kaliber 9 milimeter.

Padahal, korban hanyalah warga sipil dan tidak terdaftar sebagai anggota Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin).

"Salah satunya ada senjata api‎ yang digunakan militer dan olah raga yang seharusnya tidak bisa dimiliki warga sipil," ucap Hengki.

Kisah Menyentuh Atlet Asian Para Games: Hendak Bunuh Diri, Kaki Dipotong Penjudi Hingga Terkena Bom

Setelah Kerap Terlihat Murung, Pemuda 22 Tahun di Surabaya Ditemukan Tewas Bunuh Diri

Pengakuan Ojol yang Viral Bawa 2 Anaknya Ngojek, Nyaris Bunuh Diri karena Suami Lakukan KDRT

Hengki menegaskan saat ini pihaknya masih mendalami asal usul senjata api yang dimiliki oleh korban.

"Meski korban tewas, kasus ini masih kami dalami. Terutama terkait kepemilikan senjata api korban, kita akan cari tahu siapa yang menyuplai senjata api tersebut," kata Hengki.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved