PAUD Tunas Bina Digusur, Anies Baswedan: Camat Taman Sari Saya Copot
"Iya betul. Itu camat saya copot kemarin," ujar Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (18/10/2018).
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku telah mencopot camat Taman Sari terkait tindakan penggusuran yang dilakukan di PAUD Tunas Bina, Taman Sari Jakarta Barat Rabu (17/10/2018) kemarin.
"Iya betul. Itu camat saya copot kemarin," ujar Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (18/10/2018).
Menurut Anies, tindakan penggusuran yang dilakukan saat jam belajar bukanlah hal yang benar.
Anies menyebut, pembongkaran tersebut sebenarnya telah melalui proses kesepakatan.
Namun, Anies menilai saat itu tak ada kebijaksanaan dari aparat dalam menjalankan kesepakatan tersebut.
"Memang sebetulnya sudah ada kesepakatan-kesepakatan, problemnya ada saat eksekusi, waktunya, caranya. Dan bila tidak bisa memimpin dengan bijaksana, jangan memimpin. Saya butuh pemimpin di tingkat wilayah yang bijaksana, sore itu juga (camat) sudah saya berhentiin," tutur Anies.
Sebelumnya, beredar sebuah video yang memperlihatkan anak-anak PAUD tersebut tengah berangkut kursi dan perlengkapannya ketika sedang berada dalam jam belajar.
Dalam video tersebut, terdengar suara salah seorang pria yang menyarankan agar segera berpindah tempat ke musala terdekat.
Geram dengan aksi tersebut, Anies pun kembali mengingatkan tentang kebijakannya yang mengutus Satpol PP untuk menutup tempat hiburan Alexis pada beberapa waktu lalu.
Anies menyebut dalam proses penutupan tersebut bahkan dirinya tak meminta Satpol PP untuk segera menyerbu secara bergelombolan.
• Kebakaran Hanguskan Gudang Penyimpanan Barang Bekas di Mall Ciledug
• 6 Zodiak Ini Ternyata yang Paling Jenius Lho! Kamu Termasuk?
• Marwan Hamami Bagikan 25 Traktor kepada Kelompok Tani
"Ini masalah kebijaksanaan, bahwa dalam menjalankan tugas itu menggunakan kebijaksanaan. Jadi ini lagi jam belajar. Saya tutup Alexis aja nggak nyerbu pakai pasukan, cukup pakai tanda tangan. Cara-cara seperti itu itu masa lalu, masa depan Jakarta adalah cara-cara yang menghargai warga dan menghormati tata aturan hukum, jadi kita ingin penegakan aturan itu menghargai yang ditegakkan. Jangan bibalik," tuturnya.