Pilpres 2019
Sebut Permintaan Maaf Prabowo Hebat, Hasil Polling Ulang Pilpres 2019 yang Digarap Iwan Fals Berbeda
Iwan Fals kembali membuat polling soal Pilpres 2019, namun kini hasil sementaranya berbeda jauh dengan bulan September lalu.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Musikus kenamaan Iwan Fals kembali membuat polling pemilihan capres-cawapres nomor urut 01 dan capres-cawapres nomor urut 02.
Polling tersebut dilaksanakan di media sosial Twitter Iwan Fals yang sudah terverivikasi, pada Kamis (18/10/2018).
Iwan Fals diketahui sempat berjanji untuk melakukan polling terbuka berkala soal Pilpres 2019 di akun twitter pribadinya.
Penelusuran TribunJakarta.com pada Selasa (18/9/2018) lalu, Iwan Fals juga membuat polling soal pemilihan capres-cawapres di Pilpres 2019.
Kala itu Iwan Fals membuat polling dengan judul '180919', ia mencantumkan dua pilihan yakni Join (Jokowi-Ma'ruf Amin) dan Padi (Prabowo-Sandiaga).
Berdasarkan hasil akhir polling Iwan Fals, Join unggul 12 persen di atas Padi.
Polling yang dibuat Iwan Fals itu diikuti oleh 70.557 voters pengguna media sosial Twitter.
Hasil menunjukkan Join memperoleh 56 persen suara, sedangkan Padi mendapat 44 persen suara.

Sebulan berselang Iwan Fals kembali membuat polling serupa.
Namun kini dalam hasil polling sementara itu Join (01) jauh tertinggal dari Padi (02).
• Rupiah Tembus 15 Ribu per Dolar AS, Iwan Fals Singgung Mata Uang Zimbabwe
• Nomor Urut Capres-Cawapres Sudah Ditetapkan, Iwan Fals Pamer Foto dengan Bentuk Jari Begini
TONTON JUGA
Hari ini baru sekitar 11 jam polling dilakukan, sudah ada 7.701 akun Twitter yang ikut memilih.
Hasilnya, dari jumlah pemilih tersebut pasangan Padi unggul sementara dengan persentase 65 persen.
Sementara pasangan Join mendapat suara pemilih di Twitter Iwan Fals sebanyak 35 persen.
• Polling Pilpres 2019 yang Dibuat Iwan Fals, Hasil Sementara Join Unggul 61 Persen dari Padi
• Kerap Kritik Pemerintah, Iwan Fals Sebut Jadi Golput Tak Masalah Asal Jangan Dikampanyekan