Beredar Video Penumpang KRL Berhamburan Keluar karena Bau Gas, Ini Penjelasan KCI
Beredar video penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) rute Jakarta Kota-Bekasi yang berhamburan keluar dari kereta yang tidak berhenti di pada peron.
Penulis: Suci Febriastuti | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Suci Febriastuti
TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Beredar video penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) rute Jakarta Kota-Bekasi yang berhamburan keluar dari kereta yang tidak berhenti di pada peron.
Dalam video tersebut, petugas keamanan dan dan petugas stasiun berlari untuk menolong penumpang yang panik dan mencoba turun dari kereta.
Dikonfirmasi, VP Komunikasi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa mengatakan sekira pukul 12.30 WIB pihaknya mendapat laporan ada bau gas yang masuk ke dalam rangkaian kereta.
"Beberapa masinis juga sempat melapor bahwa saat akan masuk stasiun Buaran ada bau gas dari luar ke dalam rangkaian," kata Eva saat di konfirmasi, Sabtu (3/11/2018).
Untuk penumpang yang sempat keluar dari rangkaian pada saat mencium bau gas, pihaknya juga telah diminta kembali kedalam rangkaian.
"Sudah diimbau dan ditangani oleh petugas untuk kembali kedalam rangkaian karena bau gas tersebut buka berasal dari KRll atau stasiun," kata Eva.
• Mau Berajojing Ria? Yuk ke Pasar Santa, Ada Berbagai Musik dari Piringan Hitam Ditampilkan Malam Ini
• Polres Jakarta Timur Gerebek Gudang Penyimpanan Obat Kedaluwarsa di Duren Sawit
Eva mengatakan bahwa bau gas juga tercium di area stasiun khususnya Buaran dan dirasakan pengguna jasa yang berada di stasiun.
"Atas kondisi tersebut setelah memeriksa kawasan stasiun dan dinyatakan aman, selanjutnya petugas keamanan dari stasiun Buaran dan stasiun Buaran baru melakukan penyisiran untuk mengetahui sumber tersebut," jelasnya.
Dari penyisiran petugas, didapati bau gs tersebut bersumber dari kawasan industri (pabrik) sekitar KM 16 yang berada diantara Stasiun Buaran dan Klender.
Eva mengatakan bahwa kejadian ini tidak menyebabkan gangguan operasional KRL.
Hingga kini PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta dan PT KCI masih dalam koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat untuk menelusuri pabrik yang mengeluarkan bau gas tersebut.