Peternakan Sapi Perah Pondok Ranggon Hasilkan 13 Ribu Liter Susu Setiap Hari

Meski berstatus ibukota dan padat akan penduduk serta bangunanya, di Jakarta terdapat peternakan sapi yang menghasilkan ribuan liter susu setiap harin

Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta Darjamuni (kanan), saat meresmikan Gerai Susu dan Kewirausahaan Terpadu, di Cipayung, Jakarta Timur. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Meski berstatus ibukota dan padat akan penduduk serta bangunanya, di Jakarta terdapat peternakan sapi yang menghasilkan ribuan liter susu setiap harinya.

Adalah Peternakan Sapi Perah Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur yang menghasilkan susu sapi sebanyak 13 ribu liter setiap harinya, untuk memenuhi kebutuhan susu di Provinsi DKI Jakarta.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta Darjamuni, usai meresmikan Gerai Susu dan Kewirausahaan Terpadu, di Cipayung, Jakarta Timur.

“Hasil susu perhari untuk seluruh wilayah DKI Jakarta dari Pondok Ranggon sebanyak 13 ribu liter," ujar Djarmuni, Kamis (8/11/2018).

Meski menghasilkan ribuan liter setiap harinya, Djarmuni menjelaskan bahwa jumlah tersebut belum dapat memenuhi permintaan susu di seluruh DKI Jakarta.

"Kita belum bisa memenuhi permintaan susu seluruh DKI Jakarta, dan masih terus bekerjasama dengan pihak di luar daerah agar tetap bisa memenuhi konsumsi susu di wilayah DKI Jakarta," ujar Djarmuni.

60 Mortir dan 3 Proyektil Bom Militer Ditemukan di Gudang Rongsokan Tangerang

Misteri Kekasih Ayu Ting Ting, Bermula dari Informasi Pengusaha Ini

Demi memenuhi permintaan dan meningkatkan produksi susu di ibukota, Djarmuni mengakatan bahwa pihaknya akan mensentralkan produksi susu di DKI Jakarta ke Pondok Ranggon.

"Di Pondok Ranggon karena potensi bagus, kita menjamin sapi yang masuk adalah sapi pilihan, kita karantina dan periksa terlebih dahulu sehingga aman dikonsumsi masyarakat," ujar Djarmuni.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved