Pilpres 2019
Prabowo Minta Maaf Soal 'Tampang Boyolali', Raja Juli Antoni: Program dan Gagasannya Mana?
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Mar'uf, Raja Juli Antoni, menagih gagasan Prabowo, tak cukup melakukan kesalahan lalu minta maaf.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ketimbang melontarkan pernyataan kontroversial seperti tampang Boyolali, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto diminta memunculkan gagasan.
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Mar'uf, Raja Juli Antoni, mempertanyakan permintaan maaf Prabowo atas pernyataan yang dianggap menyinggung warga Boyolali itu.
"Apakah permintaan maaf itu karena tulus merasa bersalah atau karena takut kehilangan elektoral? Hanya Allah dan rakyat yang tahu," ujar Antoni saat dikonfirmasi wartawan pada Kamis (8/11/2018).
Antoni mengingatkan Prabowo agar mau bertaubat dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Terutama mengulangi pernyataan yang dapat menyinggung kalangan tertentu.
"Sebab, belum kering di ingatan kita semua info hoaks Ratna Sarumpaet, beliau juga minta maaf. Masak rakyat terus disuruh dengar maafnya beliau, sementara program dan gagasannya mana? Rakyat ingin dengar itu," ucap dia.
Antoni menerangkan apa yang disampaikan Prabowo tentang tampang Boyolali menjadi pengingat sekaligus pelajaran bagibya dan para pendukungnya.
"Agar sudah saatnya membangun narasi yang positif dan optimis kepada rakyat dengan data dan fakta," tuturnya.
Antoni berharap Prabowo tidak lagi membuat geram masyarakat, hingga membuat aksi protes terhadap pernyataannya.
Ia meminta Prabowo tidak lagi grasah-grusuh. Bahkan, Antoni meminta Prabowo menyontoh calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.
"Pak Jokowi sudah dua kali mengingatkan kepada kita semua, agar menjadi pemimpin itu harus tegas tapi tidak perlu marah-marah," kata Antoni.