Pilpres 2019
Fokus Pasar Tradisional, Sandiaga Uno Tak Tanggapi Draf Koalisi dari Ulama yang Disinggung Yusril
Calon Wakil Presiden, Sandiaga Uno enggan menanggapi hal draf koalisi dari ulama yang sedang menjadi sorotan.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Calon Wakil Presiden, Sandiaga Uno enggan menanggapi hal draf koalisi dari ulama yang sedang menjadi sorotan.
Diketahui, Ketum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan adanya draf koalisi yang disusun para ulama GNPF yang disodorkan kepada calon presiden Prabowo Subianto.
Namun, draft koalisi dari ulama tersebut belum mendapat tanggapan.
"Tanggapannya pasar tradisional akan menjadi fokus kita," ujar Sandiaga di Pasar Modern BSD Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (13/11/2018).
"Jadi pak Yusril mohon maaf tidak diberi tanggapan karena pasar tradisional dan ekonomi ini menjadi pusat prioritas dari Prabowo-Sandi," imbuhnya.
Sandiaga Uno enggan menanggapi isu selain isu ekonomi.
Baginya pembicaraan di luar isu ekonomi merugikan rakyat Indonesia.
"Jadi menit atau setiap jam yang kita tidak bicara mengenai ekonomi itu merugikan rakyat Indonesia," ujarnya.
• Sandiaga Uno Sebut Pasar Modern BSD Pantas Jadi Percontohan di Indonesia
• Alasan Yusril Ihza Mahendra Sebut Format Koalisi Prabowo-Sandiaga Tak Jelas Arahnya
• Yusril Jadi Pengacara Jokowi-Maruf: Diminta Mundur Bela HTI Hingga Tanggapan Wakil Presiden JK
Mantan orang nomor dua di DKI Jakarta itu meminta maaf untuk tidak menanggapi pertanyaan hal draft ulama tersebut.
"Jadi mohon maaf draf itu tidak akan kami bahas lagi. Kami akan fokus kepada pembenahan ekonomi," ujarnya.