Anies Baswedan Tidak Mau Campur Terkait Bakal Cawagub DKI, PDIP: Beliau Happy Kerja Sendiri
Fraksi PDI Perjuangan DKI Jakarta memberi komentar terkait dengan sikap Anies Baswedan yang memilih tak ingin ikut campur soal cawagub DKI
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Erik Sinaga
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Fraksi PDI Perjuangan DKI Jakarta memberi komentar terkait dengan sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memilih tak ingin ikut campur soal pengusungan calon wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno.
Menurut Anies Baswedan, proses tersebut merupakan wewenang yang seharusnya dijalankan oleh partai pengusung yakni Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk menghasilkan nama-nama yang dinilai tepat mengisi kekosongan jabatan tersebut.
"Justru artinya kalau seperti itu kan gubernur happy dengan kerja sendiri kan. Iya kan?," ujar Ketua Fraksi PDI Perjuangan DKI Jakarta, Gembong Warsono, Senin (12/11/2018).
Menurut Gembong Gembong Warsono, lama atau tidaknya proses pergantian wagub DKI Jakarta yang berlangsung, hal itu bergantung apa yang ditentukan oleh Anies Baswedan.
Namun, sikap Anies Baswedan yang terkesan 'ikut arus' sejauh ini, menandakan bahwa Anies tak merasa kesulitan ketika bekerja sendiri tanpa wakil gubernur.
"Kalau seandainya gubernur nggak merasa butuh, berati Pak Gubernur happy dengan kerja sendiri, nyaman dengan kerja sendiri. Kalau Pak Gubernur merasa ada kepentingan, bagaimana percepatan penetapan Cawagub tentunya Pak Gub punya kewenangan," kata Gembong Warsono.
• Syarat dari Anies untuk Cawagub DKI: Jangan Bawa Visi Sendiri
• Kursi Cawagub DKI Jakarta Diserahkan Ke PKS, Politikus Gerindra M Taufik : Mesti Ikhlas
• Anies Baswedan Ungkpa Sudah Kirim Surat ke Partai Pengusung Percepat Usulan Cawagub
Perlu diketahui, sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merespon mengenai alotnya pengusungan yang terjadi di tingkat partai pengusung.
Meski begitu, Anies menilai bahwa hal tersebut hanyalah dinamika politik yang wajar. Dimana, terjadi antara kedua partai pengusung yakni PKS dan Gerindra.
"Enggak ada (ikut campur). Urusan partai itu. Mereka (partai) sudah matang sekali. Mereka (PKS dan Gerindra) itu bersaudara enggak perlu ada penengah. Bersaudara. PKS sama Gerindra itu sekutu, dalam lima tahun mereka berjalan bersama. Ini dinamika kakak-adek aja," tutur Anies Baswedan.