Tiket EFC Bakal Terintegrasi untuk MRT, KRL Commuter Line dan Transjakarta

Sistem pembayaran moda transportasi MRT, LRT, KRL Commuter Line hingga Transjakarta akan terintegrasi melalui tiket EFC (Electronic Fare Collection).

Penulis: Ria Anatasia | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM/LEO PERMANA
Halte Gelora Bung Karno yang berada di Jalan Sudirman, Kamis (16/8/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ria Anastasia

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sistem pembayaran moda transportasi MRT, LRT, KRL Commuter Line hingga Transjakarta akan terintegrasi melalui tiket EFC (Electronic Fare Collection).

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan, Bambang Prihartono, mengatakan sementara ini tiket EFC masih dalam tahap pengujian.

"Sekarang sedang diproses ticketingnya nanti openlook. Artinya kartu yang digunakan MRT bisa dibaca juga di Commuter Line sampai Damri," ungkap Bambang di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Senin (12/11/2018).

Kementerian Perhubungan telah mengusulkan tarif perjalanan moda transportasi terintegrasi tersebut kepada Bank Indonesia (BI). Ia menargetkan integrasi sistem pembayaran antarmoda transportasi itu selesai tahun ini.

"Pak Menhub sudah usul ke BI mengenai tarif. Sekarang lagi proses audit dari BI ke masing-masing operator. Dalam waktu dekat tahun ini integrasinya selesai," ia menjelaskan.

Plt Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Widjatmoko mengakui menunggu hasil kesepakatan kriteria arsitektural teknis untuk mendesain metode pembayaran, traffic patern, biaya tarif, insentif pendapatan hingga regulasi terkait intergrasi sistem tiket MRT, LRT dan Transjakarta.

Menurut dia, pemberlakuan kebijakan tiket EFC ini diiniasi oleh Bank Indonesia sejak 2017 lalu untuk moda transportasi publik BUMN dan BUMD yaitu PT KAI, KCI, DAMRI, Rail Link, Transjakarta, LRT dan MRT.

Senada dengan BPTJ, ia menargetkan agar proses integrasi sistem pembayaran ini bisa selesai tahun ini.

"Selesai tahun ini. 2019 sudah harus terintegrasi. Makanya, harus didesain sedemikian rupa semua kebijakannya, termasuk insentif dan disinsentif," ucap dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved