Dibenarkan Menteri PUPR Hingga Antisipasi Anies Soal Ucapan Prabowo Bundaran HI Tergenang Tahun 2025

“Diperkirakan air Tanjung Priok 2025 akan sampai di Kempinski, Grand Hyatt, Bundaran Hotel Indonesia,” kata Prabowo Subianto.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Erik Sinaga
Tribunnews
Banjir bundaran HI tahun 2013 

TRIBUNJAKARTA.COM - Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menyebut negara-negara di dunia akan mengalami defisit air bersih pada tahun 2025. Hal itu juga akan dialami Indonesia.

Ketua Umum Partai Gerindra menyebut, hal itu tidak akan lama lagi. Tanda-tanda perubahan iklim sudah dirasakan seperti terjadinya kekeringan di California, Amerika Serikat.

“Dunia akan hadapi defisit di air bersih pada 2025. Itu tidak lama lagi,” kata Prabowo saat menjadi pembicara di acara Indonesia Economic Forum (IEF), Rabu (21/11/2018) di Hotel Shangri-la Jakarta.

Mantan Danjen Kopassus itu meminta agar Indonesia bersiap menghadapi perubahan iklim tersebut.

Prabowo menyebut, air laut di utara Jakarta akan terus naik.

Sehingga, diperkirakan, air laut di Tanjung Priok akan sampai ke Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat pada 2025.

“Diperkirakan air Tanjung Priok 2025 akan sampai di Kempinski, Grand Hyatt, Bundaran Hotel Indonesia,” kata Prabowo Subianto.

Dibenarkan Menteri PUPR

‎Menteri PUPR Basuki Hadimuljono membenarkan pernyataan capres Prabowo Subianto yang menyebut intrusi air laut di Utara Jakarta diperkirakan akan sampai Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada 2025.

"Itu betul Pak Prabowo kalau menurut hitungan," ujar Basuki di Istana Bogor, Rabu (21/11/2018).

Basuki mengaku pernah menyampaikan bahwa dalam 15 tahun ke depan Bundaran HI akan tenggelam oleh air laut, seiring aliran sungai di Jakarta yang tidak bisa lagi bermuara ke laut karena adanya penurunan muka tanah 10 cm sampai 13 cm per tahun di Kota Jakarta.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (Kompas.com/Arimbi Ramadhiani)

‎"Kita butuh tanggul, makanya ada istilah NCICD (national capital integrated coastal development) sebagai protection, jadi bukan untuk banjir tapi penanggulangan lingkungan," tutur Basuki.

‎Basuki mengatakan, penurunan tanah tersebut disebabkan adanya penyedotan air tanah yang berlebihan, sehingga pemerintah membuat waduk Karian dan sistem penyediaan air minum (SPAM) Jatiluhur untuk memenuhi air di Jakarta tanpa menyedot air tanah.

"Mayoritas sedot air tanah semua (pemenuhan air di Jakarta),besar sekali, dan sudah lama juga orang tahu," kata Basuki.

Hasto dukung Gubernur Anies

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved