Sejak 2 Tahun Lalu, Baiq Nuril Tidak Pernah Berkomunikasi dengan Muslim
Baiq Nuril mengaku belum mendapatkan permintaan maaf atau itikad baik dari Muslim sejak kejadian yang menimpa dirinya sekira dua tahun yang lalu.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Baiq Nuril mengaku belum mendapatkan permintaan maaf atau itikad baik dari Muslim sejak kejadian yang menimpa dirinya sekira dua tahun yang lalu.
Nuril merupakan korban pelecehan seksual secara verbal oleh kepala sekolah SMA Negeri 7 Kota Mataram, Muslim melalui panggilan telepon.
Ibu tiga anak ini akhirnya memutuskan untuk merekam perbincangan mereka sebagai bukti pelecehan seksual yang menimpa dirinya.
Teman Nuril yang mengetahui rekaman suara tersebut menyebarkan perbincangan keduanya dan Muslim justru membawa masalah tersebut ke meja hijau.
Dari situ, Nuril mendapatkan ancaman hukuman enam bulan penjara dan denda Rp 500 juta karena dipidanakan pasal 27 ayat (1) UU ITE sekira dua tahun lalu.
Namun, beberapa hari yang lalu eksekusi terhadap Nuril ditunda oleh Kejaksaan Agung. Sejak masalah ini mencuat ke Nasional, Nuril mengaku tidak berkomunikasi dengan Muslim.
"Tidak pernah, sejak tahun lalu terakhir kita bertemu di persidangan kami tidak bertemu sama sekali komunikasi. Tidak pernah sama sekali," ujar Nuril saat ditemui di Terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (22/11/2018).
Dari kejadian yang menurutnya tidak berpihak kepadanya tersebut ia mengaku harus tetap tegar menjalani hidup demi ketiga anaknya yang masih kecil.
Ditambah, ia merasa banyak yang mendukung dirinya untuk bangkit dan berjuang bahkan presiden pun angkat bicara membuat dirinya tidak berhenti berusaha.
"Kalau saya mau bilang prihatin ya memang, tapi saya tidak mau mengasihani diri saya sendiri karena orang-orang ternyata banyak yang mendukung saya," tegas Nuril.
"Orang-orang yang semangat mendukung saya masa saya sendiri harus ngalah. Ya saya harus bangkit harus semangat, harus tegar," sambung dia.
Ibu tiga anak tersebut pun terus mencari keadilan untuk dirinya selama hampir tiga tahun lamanya berharap menemukan keadilan yang seadil-adilnya.
• Politik Uang Caleg Perindo Diharapkan Jadi Pelajaran untuk Calon Legislatif Lainnya
• Jawara Liga Filipina Ingin Hadapi Persija Jakarta di Piala AFC 2019
• Eksekusi Ditunda, Baiq Nuril Belum Sepenuhnya Lega
Berharap, ia dapat terlepas dari jerat pidana yang terus menghantuinya selama tiga tahun belakangan ini. Sebab ia merasa sama sekali tidak bersalah atas apa yang ia perbuat.
"Mudah-mudahan ada keadilan buat saya. Diharapkan saya bisa bebas karena saya betul-betul tidak melakukan apa yang dituduhkan. Karena itu sama sekali tidak terbukti di Pengadilan Negeri Mataram," tegas Nuril.
Baiq Nuril pun hari ini dijadwalkan melakukan penerbangan kembali ke kampung halamannya di Mataram menggunakan maskapai Lion Air berangkat pukul 17.15 WIB dari Terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta.