Pilpres 2019
Elite Diancam Dukung Prabowo-Sandiaga: PDIP Sebut Mengada-ada, JK Minta Dibeberkan dan Pembelaan PKS
Karena ketakutan, para elite tersebut menurut Prabowo, hanya bersedia memberikan dukungan secara diam-diam dan tidak mau diketahui publik
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku sering kedatangan para elite yang hendak memberikan dukungan kepadanya pada Pemilu Presiden 2019.
Namun para elite tersebut takut memberikan dukungan secara terang-terangan karena diancam.
"Saya sering kedatangan elite, dan mereka bilang, pak Prabowo kami ingin mendukung pak Prabowo tapi kami ditekan kami diancam," kata Prabowo saat memberikan pidato pembekalan relawan Prabowo-Sandi di Istora, Senayan, Jakarta, Kamis, (21/11/2018).
Karena ketakutan, para elite tersebut menurut Prabowo, hanya bersedia memberikan dukungan secara diam-diam dan tidak mau diketahui publik.
"Kami akan mendukung pak Prabowo diam-diam. Kami akan dukung pak Prabowo dari belakang. Datang dengan nama besar, wah senang aku, (tapi) Pak Prabowo kami sebetulnya ingin dukung tapi kami diancam kami ditekan," katanya.
Oleh karena itu menurut Prabowo ia lebih bergembira mendengar pernyataan dukungan dari emak-emak ketimbang para elit. Karena menurutnya emak-emak tidak takut diancam.
"Lebih baik saya sering diundang ke acara seperti ini. Ini tampang-tampang yang engga takut diancam. Saya hanya berdoa kepada yang maha kuasa ya tuhan berikan saya kekuatan agar saya tidak mengecewakan rakyat saya. Banyak orang yang lebihh pintar, lebih baik, lebih hebat, lebih kaya dari saya, tapi kenapa rakyat begitu besar harapan kepada saya," pungkasnya.
JK Minta Prabowo Blak-blakan
Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar calon presiden Prabowo Subianto membuka dan menyebutkan saja siapa nama elite yang diancam karena mendukung kubu Prabowo Subianto -Sandiaga Uno.
Jusuf Kalla mengatakan alangkah baiknya untuk mengetahui kebenaran atas pernyataan capres nomor urut 02 itu.
"Jadi sebenarnya kalau disebutkan orangnya lebih bagus supaya pemerintah mengetahui apa benar atau tidak, kalau hanya menyebut 'ada elite', kan bagi kita, bagi pemerintah susah untuk men-trace atau mencaritahu sebenarnya apa," kata Jusuf Kalla yang ditemui di Istana Wakil Presiden, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (23/11/2018).
"Kalau disebutkan apa, ya kita akan koreksi kalau memang itu benar," tambah Jusuf Kalla.
Bagi Jusuf Kalla yang juga menjabat sebagai Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin, pernyataan Prabowo Subianto cukup membingungkan.
Jusuf Kalla berujar, apa yang dimaksud dengan elite masih terlalu luas, di mana pejabat pemerintahan seperti ASN juga termasuk elite.
"Kalau bicara elite, elite itu kan macam macam, kalau elite pemerintahan, seperti ASN, memang tidak bisa ikut berkampanye, tidak bisa mendukung siapa siapa, itu terlarang. Kalau para pengusaha kan bebas saja mau bantu siapa," jelas Jusuf Kalla.
PDIP Sebut Mengada-ada
Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto sedang membayangkan apa yang dulu dilakukan pada Orde Baru, saat bilang banyak elite yang diancam karena mendukungnya.