Polisi Masih Hitung Kecepatan Mobil Pikap saat Terjadi Kecelakaan di Cipondoh
pihak kepolisian masih menyelidiki penyabab mobil pikap yang membawa 23 santri terguling di kawasan Greenlake City, Cipondoh, Kota Tangerang.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki penyabab mobil pikap yang membawa 23 santri terguling di kawasan Greenlake City, Cipondoh, Kota Tangerang.
Sebelumnya, polisi telah memastikan penyebab mobil pikap yang dikemudikan Rizki Fahmi (20) terguling adalah rem blong dan reservoir tank untuk menyimpan minyak rem kosong.
Kasatlantas Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Ojo Ruslani menambahkan, jajarannya beserta Polda Metro Jaya masih mendalami penyebab lain dari kecelakaan yang menewaskan tiga santri Miftahul Huda.
"Kecepatan sedang kita hitung, dari alat itu kita menghadirkan tim ahli karena video kita dapatkan, saksi ahli sudah, kemudian saksi ahli Dishub sudah untuk menghitung kecepatan," jelas Ojo di Mapoles Metro Tangerang Kota, Jumat (30/11/2018).
Sebab, menurut dia tikungan tempat kejadian perkara tidak terlalu tajam dan turunan sehingga rata-rata kecepatan kendaraan yang melintas di sana hanya 20 kilometer per jam.
• Pameran Nusatic 2018 Tampilkan Ikan Hias Kualitas Super Seharga Jutaan Rupiah
• Ada Daratan Kulit Kerang di Muara Angke
"Jalur ini jalannya turun kemudian jalannya bagus lalu belok sedikit. Sebetulnya kalau kecepatan normal dan stabil saya yakin tidak apa," jelas Ojo.
Dikesempatan berbeda, Kepala Subdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto mengatakan, masih mencari penyebab lainnya dari kecelakaan itu.
"Penyebabnya nanti masih akan kami dalami, karena nanti kan kita harus menghitung tentang kecepatan, kemudian bagaimana meyakinkan dari pada kondisi dari kendaraan tersebut," ujar Budiyanto saat olah TKP, Kamis (29/11/2018).
Sebelumnya, sopir pikap bernopol B-9029-RV Rizki Fahmi (20) ditetapkan sebagai tersangka setelah mobil yang disopirinya terguling membawa 23 santri dan tiga santri Miftahul meninggal dunia.