Monitoring Peredaran Pangan, Pemkot Jakarta Timur Gelar Sidak di Pasar Klender
Pemerintah Kota Administrasi (Pemkot) Jakarta Timur menggelar sidak pangan di Pasar SS, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Pemerintah Kota Administrasi (Pemkot) Jakarta Timur menggelar inspeksi mendadak (sidak) pangan di Pasar SS, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Dalam sidak kali ini, sejumlah petugas gabungan dari Satpol PP, Sudin Kesehatan, serta Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur mengambil sampel makanan yang diperjual belikan di dalam dan luar pasar tersebut.
Menurut Kasatpol PP Jakarta Timur Hartono Abdullah, sidak kali ini dilakukan untuk memonitoring bahan pangan yang dijual di pasar sehat dan tidak mengandung zat berbahaya.
"Jadi tadi kami melakukan pengecekan terhadap beberapa barang dagangan, seperti ikan asin, krupuk, tahu, ayam, bahkan ada beberapa makanan yang dijual pedagang di luar seperti cendol juga kami ambil sampelnya," ucapnya, Selasa (4/12/2018).
Setelah diambil sampelnya, maka akan dilakukan pengujian laboratorium untuk melihat kandungan zat yang ada di makanan tersebut.
Dikatakan Hartono, bila hasil pengujian ditemukan zat berbahaya, maka pihaknya akan melakukan tindakan tegas dengan melakuksn penyitaan barang.
"Sesuai ketentuan, bila ditenukan kandungan zat berbahaya, seperti formalin dan borak maka akan kami BAP dan beri sanksi sesuai ketentuan," ujarnya.
"Setelah itu akan kami tindak lanjuti dari mana barang tersebut didapat," tambahnya.
• Pemkot Jakarta Timur Harap Rembuk RW Hasilkan Inovasi untuk Masyarakat
• Pemkot Jakarta Timur Tebar 100 Ribu Benih Ikan Konsumsi di Waduk H Dogol
Ia berharap, razia yang dilakukan ini dapat mencegah peredaran makanan yang mengandung zat berbahaya, terlebih saat ini telah memasuki Natal dan Tahun Baru.
"Jadi kamo berharap setiap pasar dapat menjual dagangan yang sehat, sehingga masyarakat tak perlu khawatir jika mengkonsumsi bahan tersebut," kata Hartono.