Sajam yang Dijual Tiga Remaja di Depok Bekas Dipakai Tawuran
Sajam jenis celurit ukuran besar yang dijual itu habis digunakan untuk tawuran dengan kelompok remaja di Kampung Sugutamu.
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Senjata Tajam (Sajam) jenis celurit ukuran besar yang dijual DI (17), IL (16), MI (15) kepada personel Tim Jaguar Polresta Depok yang menyamar jadi pembeli baru saja digunakan dalam tawuran pada Sabtu (15/12/2018) sekira pukul 22.30 WIB.
Yakni tawuran antara kelompok Gang Fatimah Kelurahan Kemiri Muka, Beji, dengan kelompok Kampung Sugutamu, Sukmajaya di putaran arah Jalan Ir. H. Juanda dekat mal Pesona Square.
"Sajam jenis celurit ukuran besar yang dijual itu habis digunakan untuk tawuran dengan kelompok remaja di Kampung Sugutamu. Yang menjual ini dari kelompok Gang Fatimah, dua kelompok remaja ini memang sebelumnya habis tawuran," kata Katim Jaguar Polresta Depok Iptu Winam Agus di Pancoran Mas, Depok, Minggu (16/12/2018).
Winam menuturkan informasi ini diketahui saat tiga remaja yang merupakan pelajar SMA dan SMP itu tertangkap basah menjual sajam satu celurit ukuran besar seharga Rp 300 ribu kepada personel Tim Jaguar.
Tepatnya saat dibekuk di sekitar SPBU Jalan Raya Citayam, Cipayung pada Minggu (16/12/2018) dini hari atau tak lama setelah aksi tawuran di Kampung Sugutamu terjadi.
"Dari hasil pemeriksaan awal mereka mengaku telah melakukan penyerangan ke kelompok Kampung Sugutamu. Dan sajam yang dijual tersebut bekas digunakan untuk tawuran tersebut," ujarnya.
Tawuran di Kampung Sugutamu sendiri berhasil diredam oleh tim gabungan Polsek Sukmajaya dan Polsek Beji yang akhirnya berkoordinasi dengan Tim Jaguar.
Kala itu itu Timur Jaguar mendapat informasi adanya kelompok remaja Kampung Sugutamu yang terluka akibat sabetan sajam kelompok Gang Fatimah.
Mendapat informasi pelaku merupakan dari kelompok Gang Fatimah, Tim Jaguar menyisir Gang Fatimah hingga ke putaran arah dari arah Jalan Raya Margonda.
"Informasinya ada kelompok Kampung Sugutamu yang terluka dan pelaku merupakan kelompok Gang Fatimah. Kita menyisipkan sampai ke Jalan Margonda dan mengamankan sembilan yang sering parkir liar di malam hari dan meresahkan warga. Saat diamankan mereka bawa dua celurit ukuran kecil," tuturnya.
Meski DI (17), IL (16), MI (15) mengaku terlibat dalam tawuran di Kampung Sugutamu, belum diketahui secara pasti apakah sajam yang mereka jual merupakan sajam yang melukai kelompok Kampung Sugutamu.
Pasalnya hingga kini Unit Reskrim Polsek Beji masih menangani kasus ini, sementara karena DI, IL, dan MI dibekuk di wilayah Kecamatan Cipayung mereka digelandang ke Mapolsek Pancoran Mas untuk diproses lebih lanjut.
"Belum diketahui apa sajam yang dijual tersebut digunakan untuk melukai korban dari kelompok Kampung Sugutamu. Kelompok yang diamankan di Jalan Juanda sekarang masih dalam diperiksa Unit Reskrim Polsek Beji," lanjut Winam.
Namun dari hasil pemeriksaan sementara terhadap DI (17), IL (16), MI (15) saat diamankan, mereka mengaku menjual sajam guna biaya tambahan liburan tahun baru ke Yogyakarta nanti.
Impian liburan remaja itu terancam kandas bila nantinya penyidik Unit Reskrim Polsek Pancoran Mas menetapkan mereka jadi tersangka.
"Mereka mengaku menjual sajam untuk tambahan biaya liburan tahun baru ke Yogyakarta. Setelah mengaku Langsung dibawa ke Mapolsek Pancoran Mas untuk diproses lebih lanjut," sambung dia.
Sebelumnya, Kapolresta Depok Kombes Pol Didik Sugiarto mengatakan tingkat kerawanan di wilayah Depok selama libur Natal dan tahun baru 2019 nanti akan meningkat lebih dari sebelumnya.
Meski tak merinci berapa besar lonjakannya, Didik mengatakan tingkat kerawanan yang naik adalah tawuran, pencurian, dan kasus kekerasan yang dapat mengancam siapa saja.
"Perayaan Natal, tahun baru, dan liburan sekolah, ini juga potensi kerawanan. Karena kita tahu wilayah Depok ini, satu potensi kerawanan tawuran antar pelajar, kelompok. Pencurian, kekerasan dan sebagainya," kata Didik, Jumat (14/12/2018)