4 PMKS dan PKL Terjaring Razia Satpol PP di Jatinegara
operasi ini diharapkan mampu memberikan efek jera kepada para PKL agar mereka tak lagi mengambil hak pejalan kaki dengan berjualan di atas trotoar.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Guna menjaga ketertiban umum sekaligus mengembalikan fungsi trotoar untuk pejalan kaki, Satpol PP Jatinegara menggelar operasi.
Kasatpol PP Jatinegara Sadikin menyebut, operasi ini menyasar sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang acap kali mengokupasi trotoar dan para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
"Kegiatan ini menindaklanjuti keluhan warga dan pengendara yang mengeluhkan kemacetan di wilayah Jatinegara akibat parkir liar dan PKL," ucap Kasatpol PP Jatinegara Sadikin, Senin (17/12/2018).
Dalam operasi ini, petugas Satpol PP yang dibantu oleh TNI-Polri, serta petugas Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Perhubungan (Dishub) menyisir sejumlah lokasi di Jalan Otista Raya, Jalan Abdulah Safei, Jalan Matraman Raya hingga ke depan Stasiun Jatinegara.
"Ada beberapa gerobak milik PKL kami angkut dan beberapa kendaraan yang parkir sembarang kami OCP (Operasi Cabut Pentil," ujarnya di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
Tak hanya itu, sebanyak empat orang PMKS yang terdiri dari tiga orang dewasa dan satu anak kecil diamankan petugas.
• Tanggapan Wali Kota Jakarta Selatan Soal Kasus Prostitusi di Apartemen Kalibata City
"Mereka kami amankan dari bawah kolong flyover Kampung Melayu. Kami khawatir di sana jadi tempat berkumpul orang tak bertanggung jawab," kata Sadikin.
Nantinya, keempat orang PMKS ini akan didata untuk selanjutnya dibawa ke panti sosial guna dilakukan pembinaan.
"PMKS kami akan bawa ke panti sosial untuk selanjutnya dilakukan pembinaan. Sementara gerobak kami bawa ke gudang Cakung," ucapnya.
Dikatakan Sadikin, operasi ini diharapkan mampu memberikan efek jera kepada para PKL agar mereka tak lagi mengambil hak pejalan kaki dengan berjualan di atas trotoar.
"Pengawasan dan pengimbauan sudah kami lakukan, tapi mereka tetap membandel sehingga penindakan kamu lakukan," ujar dia.