Pilpres 2019
Jokowi Mengaku La Nyalla Sudah Minta Maaf 3 Kali, Fahri Hamzah: Terus Aku Bilang Wow Gitu?
Presiden Jokowi mengaku mantan kader Gerindra, La Nyalla Mattalitti, sudah tiga kali meminta maaf kepadanya.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Presiden Jokowi mengaku mantan kader Gerindra, La Nyalla Mattalitti, sudah tiga kali meminta maaf kepadanya.
Permintaan maaf itu dilakukan karena La Nyalla pernah menyebar fitnah kepada Jokowi.
"Pak Nyalla sudah ketemu saya di Surabaya. Sudah minta maaf tiga kali," kata Jokowi dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, pada Senin (17/12/2018).
"Saya maafkan, wong minta maaf," tambah dia.
Pantauan TribunJakarta.com Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menanggapi pengakuan Jokowi itu.
Fahri Hamzah memberikan komentar pedasnya kepada Jokowi.
Diberitakan sebelumnya menurut Jokowi, permintaan maaf pertama disampaikan La Nyalla karena ia adalah salah satu sosok di balik tabloid Obor Rakyat.
• Jokowi Masuk dalam Daftar 50 Muslim Berpengaruh di Dunia, Ketua PBNU Turut di Belakangnya
• Disebut Khawatirkan Jokowi & Singgung Keluarga Cendana-Cikeas, Hotman Paris : HOAX dari Pengecut
TONTON JUGA
Tabloid itu pernah beredar pada pilpres 2014. Tabloid itu berisi fitnah terkait Jokowi dan keluarga.
"Pertama, 'Pak saya ini yang menyebarkan Obor Rakyat. Itu di dalamnya menjelekkan Bapak, jadi saya minta maaf', saya maafkan," kata Jokowi menirukan pernyataan La Nyalla.
Kedua, menurut Jokowi, La Nyalla juga meminta maaf karena menyebarkan isu Jokowi adalah aktivis atau anggota Partai Komunis Indonesia.
• Berkaca pada Kemenangan Trump, Jokowi Sebut Hasil Survei Pilpres Bisa Meleset
• Masuk Daftar Orang Paling Kuat di Dunia Versi Forbes, Peringkat Jokowi Berada di Atas Presiden FIFA
Baru-baru ini, pengakuan juga dibuat oleh La Nyalla kepada media bahwa ia menyebar isu Jokowi PKI.
"Kedua, 'Pak ini saya yang menyebarkan mengenai PKI. Jadi saya minta maaf', juga saya maafkan," kata Jokowi.
Untuk permintaan maaf La Nyalla yang ketiga, Jokowi mengaku tak bisa menyampaikannya ke publik.