Wakil Wali Kota Depok Tagih Janji Dinkes Jelaskan Sebab Dugaan Keracunan Massal SDIT Pondok Duta

Soal keracunan massal, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna berjanji bakal meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok untuk segera menjelaskan penyebabny

Penulis: Bima Putra | Editor: Erlina Fury Santika
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna saat ditemui di Kantor DPRD Kota Depok, Sukmajaya, Depok, Senin (17/12/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, SUKMAJAYA - Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna berjanji bakal meminta Dinas KesehatanDepok (Dinkes) untuk segera menjelaskan sebab dugaan keracunan massal yang menimpa lebih dari 150 siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Pondok Duta.

Pasalnya, saat mengambil sampel air sumur bor yang diduga jadi sebab keracunan pertengahan Oktober lalu, Dinkes berjanji bila hasil uji laboratorium beres dalam kurun waktu dua pekan.

"Akan saya cek hari ini juga. Setelah ini saya konfirmasi ke Kepala Dinas Kesehatan bagaimana hasil uji laboratorium air SDIT Pondok Duta," kata Pradi di Kantor DPRD Depok, Senin (17/12/2018).

Saat ditanya alasan kenapa Dinkes Depok belum menyampaikan sebab keracunan massal dengan gejala pusing, mual, hingga diare yang menjangkiti ratusan murid SDIT Pondok Duta.

Pradi kembali menegaskan akan mengkonfirmasi Kepala Dinkes Depok, Novarita terkait alasan lamanya waktu penyampaian hasil uji laboratorium.

"Segera saya konfirmasi ke Kepala Dinas Kesehatan. Saya juga enggak mau ini berlarut-larut. Hari ini juga akan saya tanyakan hasilnya," ujarnya.

Terpisah, Ketua Yayasan Perguruan Islam Pondok Duta, Usman Rizal menyatakan pihaknya masih menunggu Dinkes Depok sebelum menyampaikan keterangan resmi kepada orangtua murid.

Usman menuturkan hasil laporan Dinkes Depok sebenarnya sudah keluar, tapi ada satu hasil tes yang belum tercantum sehingga pihak yayasan belum dapat memberi keterangan resmi ke orangtua murid dan media.

"Sebenarnya hasil Dinkes sudah keluar, namun di laporannya ada satu hasil tes yang belum tercantum. Jadi kami menunggu revisi dari laporan pihak Dinkes tersebut sebelum melakukan menyampaikan keterangan resmi," ucap Usman.

DA (40), satu orangtua murid SDIT Pondok Duta yang anaknya sempat sakit akibat mengatakan sampai sekarang belum ada penjelasan resmi dari Dinkes Depok dan pihak SDIT Pondok Duta.

Menurutnya sudah ada surat hasil uji laboratorium dari Dinkes Depok, namun surat tersebut belum disampaikan secara resmi kepada orangtua murid.

"Suratnya sudah ada, tapi saya belum lihat hasilnya. Sampai sekarang orangtua murid masih menunggu penjelasan resmi terkait sebab keracunan massal. Memang waktu itu Dinkes bilang hasil uji laboratorium keluar dalam waktu dua minggu, tapi sampai sekarang belum keluar," tutur DA.

Sebagai informasi, murid SDIT Pondok Duta mulai diduga keracunan sejak Selasa (2/10/2018), keracunan diduga karena para siswa mengambil wudu dari satu aliran sumur bor lama yang airnya berbau tinja.

Selain mengambil sampel air sumur, makanan, dan air minum galonan, Dinkes Kota Depok juga telah mengambil sampel kotoran dari siswa yang diare.

Unit Krimsus Polresta Depok juga sempat menyambangi SDIT Pondok Duta guna memastikan ada atau tidak tindak pidana dalam kasus ini. 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved