Wawancara Ekslusif Mantan Kapolda Papua - Ungkap Fakta Tentang Pemuda 'Free Man' Pembantai di Nduga

Mantan Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw berbagi pengalamannya selama 14 tahun berdinas di Bumi Cendrawasih.

Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Kompas.com/ Kristian Erdianto
Mantan Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw 

TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw berbagi pengalamannya selama 14 tahun berdinas di Bumi Cendrawasih.

Paulus pun tak segan untuk bercerita tentang kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang belum lama ini melakukan pembantaian terhadap pekerja PT Istaka Karya.

Selama 14 tahun berdinas di Bumi Cendrawasih, Paulis sendiri pernah menjabat Kapolda Papua, Kapolda Papua Barat, Wakapolda Papua, Direktur Reserse dan Kapolres Mimika.

Putra asli Fakfak, umur 55 tahun itu sangat paham seluk-beluk setempat, termasuk mengenai kelompok bersenjata yang dia sebut sebagai keompok pemuda 'free man' penembak mati 16 orang pekerja PT Istaka Karya, pengerjaan proyek pembangunan jembatan Habema-Mugi, Kabupaten Nduga, 1 Desember lalu.

Berikut ini wawancara eksklusif wartawan Tribun Network, Amroyono Prakoso dan Domu D Ambarita dengan Paulus Waterpauw, juga mantan Kapolda Sumatera Utara, yang saat ini bertugas di Mabes Polri.

Wawancara berlangsung santai sambil santap siang di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (17/12) siang.

1. Soal insiden di Nduga, pada 1 Desember lalu, menurut informasi, penyerangan dilakukan kelompok Egianus Kogoya. Apakah selama bertugas di Papua, anda mengenal nama Egianus Kogoya?

Paulus: Tidak. Saya baru tahu nama itu. Dia mungkin orang baru, ya. Saya belum pernah dengar nama itu sebelumnya. Nama pimpinan yang terkenal sekali sampai sekarang itu adalah Goliath Tabuni. Dulu ada Kelik Kwalik (seorang pemimpin separatis senior dan komandan dari sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Kelik meninggal di Timika, 16 Desember 2009, Red). Kalau Egianus itu, saya tidak mengetahui.

Jika Dipercaya PSSI, Promotor Siap Gelar Turnamen Pramusim Piala Presiden 2019

Selama 2018, Kecelakaan Lalu Lintas di Jakarta Timur Meningkat 8,15 Persen

2. Apakah anda, yang selama 14 tahun bertugas di Papua, mengetahui kelompok ini dan siapa saja anggotanya?

Setahu saya sebenarnya, anggota KKB ini berisi anak-anak muda. Saya bilangnya mereka ini "Free Man". Manusia yang bebas. Mereka ini yang sudah nyaman dengan posisinya. Mendapatkan apa yang mereka mau dengan cara memaksa, mengancam bahkan menghilangkan nyawa. Lebih mudah, karena mereka punya senjata kan?

3. Sebenarnya, apakah masih ada kelompok OPM yang ini merdeka. Ataukah betul, OPM sudah tidak ada setelah Kelik Kwalik meninggal?

Secara ideologi, saya pikir tidak ada lagi kelompok yang ingin
Papua Merdeka. Sedangkan KKB ini diisi anak-anak muda yang ingin berkuasa di tanah Papua. Mereka yang hidupnya bebas dan bergantung pada kehidupan yang seperti itu.

Berdasarkan foto-foto yang tersebar, kelompok bersenjata ini punya banyak senjata, termasuk yang sudha modern. Mereka dapat senjatanya dari mana?

Biasanya merampas punya aparat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved