Wawancara Ekslusif Mantan Kapolda Papua - Ungkap Fakta Tentang Pemuda 'Free Man' Pembantai di Nduga
Mantan Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw berbagi pengalamannya selama 14 tahun berdinas di Bumi Cendrawasih.
3. Kok bisa? Bagaimana caranya?
• Setya Novanto Tertawa Saat Dikonfirmasi Soal Bilik Asmara di Lapas Sukamiskin
• Stefano Cugurra dan Rohit Chand Asal Persija Jakarta Jadi Pelatih Serta Pemain Terbaik Liga 1 2018
Tidak jarang aparat, baik TNI ataupun Polisi jalan sendirian atau kelompok yang tidak besar untuk menyisir ke hutan-hutan. Pergerakan mereka (TNI/Polri) ini terpantau oleh mereka (kelompok bersenjata). Nah, di saat lengah, senjata dirampas. Kalau kelompok aparat ini cukup besar, mereka berondong peluru. Semakin banyak peluru yang bisa dirampas ini, mereka semakin tinggi begitu. Tinggi hati gitu.
Ataukah mungkin ada pihak luar, misalnya dari dalam negeri atau dari luar negeri, yang memasok senjata kepada mereka?
Rampasan dari aparat saja, setahu saya.
5. Apakah ada bedanya pergerakan mereka dari dulu sampai sekarang?
Ada perbedaan. Mereka dilatih. Saya curiga ada mantan aparat yang melatih mereka. Dulu itu, saya sudah pecat beberapa orang. Kemungkinan mantan aparat ini ada yang dari polisi, ada juga yang dari TNI yang telah dipecat dan menjadi sipil terlatih. Mungkin mantan desertir itu yang melatih mereka. Sekarang kan, mereka sudah pakai senjata yang punya tele. Kelompok bersenjata ini sudah semakin modern.
6. Untuk kebutuhan kehidupan mereka, bagaimana maksudnya?
Kelompok bersenjata ini biasa merampok warga. Apabila, warga tidak kasih, mereka biasa ancam. Kareka mereka merasa berkuasa, punya senjata, maka asal main ambil saja. Ada hewan babi atau ayam warga misalnya, mereka tinggal minta. Ada anak gadis, mereka ini tinggal main ambil. Warga ketakutan sebenarnya kalau mau melapor ke aparat.
7. Apakah tidak ada bantuan lain? Dari Jakarta, misalnya?
Saya pernah buat analisis jaring laba-laba. Ada juga mereka dapat bantuan dari luar. Negara tetangga (Irjen Paulus Waterpauw tidak menyebut nama negara) kita juga bantu mereka.
8. Negara tetangga?
Iya ada beberapa dari luar lah. Sebenarnya apa latar belakang soal pembantaian di Nduga ini? Apa sempat ada masalah sebelumnya?
• Penuhi Panggilan Polisi Soal Endorse Kosmetik Ilegal, Nella Kharisma: Alhamduillah Kabar Baik
• Tim SAR Temukan Tiga Korban Tewas Terseret Ombak Pantai Pandan Kuning Petanahan Kebumen
Dulu, kalau di Nduga ini memang ada 11 masalah yang harus diselesaikan. Terutama masalah HAM. Pak Luhut (Menkopolhukam dijabat Luhut Binsar Panjaitan, 12 Agustus 2015 s/d 27 Juli 2016, Red), dulu sempat minta saya, ketika menjadi Kapolda Papua dan pihak TNI untuk segera menyelesaikan masalah-masalah HAM ini, termasuk kasus Mapenduma 96.
Beberapa sudah selesai. Kalau untuk yang penembakan terakhir ini, saya tidak tahu persis apa latar belakangnya.
9. Apa terkait atau tidak dengan sebelumnya?
Saya tidak tahu. (Operasi militer untuk membebaskan peneliti dari Ekspedisi Lorentz 95 yang disandera Organisasi Papua Merdeka. Operasi dimulai 8 Januari 1996 sejak dilaporkannya peristiwa penyanderaan tersebut dan berakhir 9 Mei 1996 setelah penyerbuan Kopassus ke markas OPM di Desa Geselama, Mimika.