Sri Suhartini Sempat Syok saat Ditugaskan di Kelurahan Warakas

Di awal kepemimpinannya, wilayah Warakas masih banyak sekali ditemui parkir liar, hunian liar, tawuran dan transaksi narkoba

Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Afriyani Garnis
Lurah Warakas, Sri Suhartini saat ditemui wartawan TribunJakarta.com di Kantor Lurah Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (18/12/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis 

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Januari mendatang Sri Suhartini genap empat tahun memimpin Kelurahan Warakas.

Meski telah memiliki pengalaman memimpin Kelurahan Lagoa selama dua tahun dan Kelurahan Kelapa Gading Timur selama dua tahun.

Sri Suhartini mengaku syok saat ditugaskan pimpin Warakas awal 2015 lalu.

"Saya sempat syok ketika saya ditugaskan di Warakas. Ketika saya sudah mau dilantik, dengar berita banyak problematika di Warakas, saya mikir tempatnya begini banget, saya sempat drop," ucap Sri pada wartawan TribunJakarta.com saat ditemui di Kantor Lurah Warakas, Selasa (18/12/2018) lalu.

Di awal kepemimpinannya, wilayah Warakas masih banyak sekali ditemui parkir liar, hunian liar, tawuran dan transaksi narkoba.

"Disii banyak parkir liar, hunian liar, transaksi narkoba, tawuran," ucapnya.

"Bisa bayangkan saya masuk kesini dengan kondisi warakas yang acak-acakkan, yang angker, yang tawurannya tinggi, pernah dengar ada kejadian tawuran yang isi perut sampai terburai keluar?," sambung Sri Suhartini mengenang masa awal dirinya pimpin Warakas.

Menurut Sri, Warakas sebelumnya adalah wilayah yang keras dengan segala problematika yang menyelimutinya.

Di luar sana Warakas dikenal sebagai tempat yang menakutkan, tempat tawuran, dan berbagai transaksi narkona terjadi.

Posko Natal dan Tahun Baru Mulai Beroperasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta

"Warakas ini keras, warakas ini  dulu dibilang menakutkan, narkobanya, tawurannya, pencuriannya, lalu pelecahannya, yang terkenal hanya narkoba dan tawuran," kata Sri.

Kedepannya Sri berharap Warakas bisa menjadi pintu gerbangnya Indonesia, semua bisa belajar di Warakas.

"Saya ingin warakas kedepan menjadi pintu gerbangnya Indonesia, itu impian saya," Harap Sri.

"Kalau Indonesia ingin hebat, belajarlah di DKI Jakarta, Kalau Jakarta ingin Kuat belajarlah di Jakarta Utara, kalau jakarta utara ingin kuat belajarlah di Kecamatan tanjung priok. Jadi itulah yang selalu saya agungkan, saya ingin tembus suatu saat nanti adalah Warakas," lanjut Sri Suhartini menerangkan.

Kini, jelang empat tahun masa kepemimpinannya, Sri Suhartini selalu berharap agar Warakas selalu menjadi kebanggaan bagi warganya.

"Setelah ini belum tahu dilanjut atau tidak, semua kan bergantung dengan pimpinan kita, kalau pun diganti semoga nanti yang memimpin setelah saya bisa menjaga apa yang sudah ada saat ini, dan membuat Warakas lebih berkembang lagi," paparnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved