Cerita Kepanikan Keluarga Tya Dwi Ardianti saat Dengar Kabar Tsunami di Selat Sunda

Tya Dwi Ardianti (23) korban tsunami yang terjadi di Selat Sunda dimakamkan hari ini, Senin, 24 Desember 2018

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Keluarga Tya Dwi Ardianti saat proses pemakaman di TPU Kemang Bekasi, Senin, (24/12/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Tya Dwi Ardianti (23) korban tsunami yang terjadi di Selat Sunda dimakamkan hari ini, Senin, 24 Desember 2018 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kemang Pratama, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Tya merupakan korban asal Bekasi, ia tinggal di Perumahan Kemang Pratama Bekasi.

Adapun saat tsunami terjadi, Tya diketahui merupakan bagian dari rombongan Family Gatehring PLN area Jawa Barat Banten yang berlangsung di Tanjung Lesung, Banten.

Salsa, adik korban menceritakan kepanikan seisi keluarga saat pertama kali mendengar kabar telah terjadi gelombang tsunami yang menerjang pesisir Pantai Tajung Lesung dan sekiranya.

"Papah hari Sabtu (22/12) jam 10 itu dapat berita, liat berita ada gelombang pasang di Tanjung Lesung, langsung ribet kan, Mamah langsung dibangunin, kita cuma taunya ini acara PLN, gak tau detilnya, gak tau siapa-siapa temennya. taunya kan itu cuma sama pacarnya, akhirnya saya inisiatif di hastag Tanjung Lesung siapa tau ada (informasi)," kata Salasa, Senin, (24/12/2018).

Setelah mencari informasi melalui hastag di media sosial, Salsa lalu melihat postingan Ade Jigo yang membenarkan kejadian tsunami saat ia bersama grup band Seventeen mengisi acara di kegiatan Family Gathering PLN yang berlangsung di Kawasan Pantai Tanjung Lesung.

"Terus ternyata ada dari Ade Jigo, itu tuh dia minta bantuan, itu kan sudah babak belur ya, kalau air pasang doang kan gak sampe gini kali ya, gede banget berarti kan (bencananya)," ungkap Salsa.

Manajer Bhayangkara FC Akui Sudah Kantongi Beberapa Nama Pelatih

BERITA FOTO Anies Baswedan Melakukan Kunjungan Malam Natal ke Gereja Katedral Jakarta Pusat

Kemudian, Salsa langsung mengirim direct message (DM) melalui media sosial instagram Ade Jigo, akun manajemen band Seventeen terkait kabar musibah yang terjadi di Tanjung Lesung.

Tidak lama, pemberitaan di media massa mulai ramai, dari situ, pihak keluarga langsung berinisiatif berangkat ke Banten untuk memastikan kondisi Tya.

"Liat berita tv one, liatin si Seventeen yang lagi manggung itu acara PLN udah ini banget kan, udah lah langsung aja kesana kita ke RS Serang, soalnya ada temenya mama yang jaga disitu juga,"jelas Salsa.

Sesampainya di Banten rupanya kabar mengenai Tya tak kunjung pasti, pihak keluarga sempat mencari ke sejumlah Rumah Sakit seperti Rumah Sakit Seran, RS Pandegelang serta sejumlah Puskesmas.

"Nah pas disitu, pacarnya teteh (Tya) itu udah ada kabar sekitar jam 2 (minggu) dia nelpon katanya pisah sama teteh," jelas dia.

Duka Keluarga Aa Jimmy: Pencarian 2 Putri hingga Bungsu yang Berhenti Nangis Setelah Disumbang ASI

Korban Tsunami Banten: Banyak yang Minta Tolong, Lama-lama Suara Minta Tolong itu Hilang

Pencarian tidak hanya sampai disitu, pihak keluarga terus menyisir rumah sakit, setiap ada korban dan kantung mayat yang datang selalu ditanyakan dan dilihat untuk mencari Tya.

"Pokoknya dari temen-temennya teteh semuanya dikabarin juga ada daftarnya, cuma ga ada nama tetehnya," ucap Salsa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved