Tsunami di Banten
Terhindar dari Tsunami, Asisten Manajer PLN Ini Ungkap Alasan Tak Ikut Gathering di Tanjung Lesung
Asisten Manajer Pemeliharaan Transmisi Jawa Bagian Barat Iwan Hermawan berverita mengenai alasannya tak ikut family gathering di Tanjung Lesung.
Penulis: Novian Ardiansyah | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Novian Ardiansyah
TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK - Tidak ada firasat apa pun dalam benak Iwan Hermawan (35) saat memutuskan untuk tidak ikut dalam rombongan family gathering PLN di Tanjung Lesung, Banten.
Iwan memilih absen dalam gathering tersebut ialah karena keinginannya yang berbenturan dengan kebijakan perusahaan.
Asisten Manajer Pemeliharaan Transmisi Jawa Bagian Barat sebetulnya ingin mengikuti gathering jika diperbolehkan membawa serta keluarganya yang terdiri dari satu istri dan tiga orang anak.

Namun, kebijakan kantor yang hanya mempersilakan membawa serta keluarga untuk jabatan Manajer ke atas membuat Iwan mengurungkan niatnya untuk ikut.
"Iya karena kebijakan kantor juga yang boleh (bawa keluarga) yang jabatan manajer ke atas. Saya cuma asmen. Jadi saya pikir mending di rumah saja habiskan weekend sama anak-anak," tutur Iwan ditemui TribunJakarta.com di RS Puri Cinere, Minggu (23/12/2018) malam.
"Saya juga pikir, Senin, Selasa seterusya sampai Jumat waktunya habis bertemu teman-teman di kantor. Masa iya Sabtu, Minggu ketemu mereka lagi, jadi saya pilih liburan di rumah saja, enggak ikut gathering," tambahnya.
Dari situ lah, Iwan memulai melanjutkan ceritanya dengan nada penuh syukur.
Ia merasa bersyukur tidak menjadi korban tsunami Selat Sunda yang melanda pantai di sekitar Banten dan Lampung Selatan.
Termasuk di Tanjung Lesung.
Tempat di mana rekan-rekan sejawat Iwan melakukan gathering.
Iwan pun tidak bisa memungkiri kesedihannya yang terpancar dalam raut wajah saat menuturkan ceritanya kepada TribunJakarta.com di depan UGD RS Puri Cinere.
"Alhamdulillah, benar-benar bersyukur ketika kita tahu saya enggak ikut, diselamatkan anak-anak saya dari tsunami. Padahal istri sudah mengizinkan untuk pergi sendirian tanpa dia dan anak-anak. Tapi saya memang pilih untuk di rumah saja," kata Iwan dengan raut sedihnya.
Kesedihannya tidak lagi bisa tertutupi saat melihat salah satu rekaman video yang menunjukan seorang korban anak yang digendong untuk dievakuasi.
"Ada video anak kecil yang diselamatkan digendong sama warga juga. Saya tahu anak itu anaknya siapa. Bapaknya saya tahu ada di sana, selamat. Saya enggak bisa ngebayangin kalau saya ikut, saya mungkin bisa ada di posisi itu, saya mungkin enggak akan tegar, nggak sekuat dia," tutur Iwan.