Tsunami di Banten
Mimpi Buruk Herman Seventeen Sebelum Meninggal Dunia Diterjang Tsunami, Dibongkar Ifan Govinda
Namun, Ifan mengingat sebuah perkataan gitaris Seventeen, Herman Sikumbang saat menjadi santri di Giri Kusumo, Demak.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN - Vokalis band Govinda, Ifan mengatakan dirinya tak memiliki firasat apapun sebelum terjadinya tsunami yang menerjang kerabat dekatnya, para personil Seventen di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten.
Namun, Ifan mengingat sebuah perkataan gitaris Seventeen, Herman Sikumbang saat menjadi santri di Giri Kusumo, Demak.
Hal itu diceritakannya sewaktu berada di kediaman Herman di bilangan Kompleks DPR RI, Pancoran, Jakarta Selatan.
"Sebenarnya enggak ada ya (firasat buruk) cuman mas Herman itu waktu kita nyantri bersama di Giri Kusumo, Demak, dia dua bulan lalu sempat bilang bahwa dia mimpinya kegigit ular kemudian mimpi meninggal," ungkapnya pada Rabu (26/12/2018).
Mendengar cerita yang dituturkan Herman kala itu, Ifan dan keluarga dekat pun membesarkan hati Herman.
• Ikut Doa Bersama untuk Personel Seventeen, Rizky Eks The Titans: Ifan Orangnya Sangat Tegar
"Tapi kita sebagai sahabat, saudara dan keluarga menyemangatinya. Menepis bahwa ya mudah-mudahan menjadi panjang umur," paparnya.
Ifan melanjutkan penampilan Seventeen di Tanjung Lesung telah dijadwalkan sejak lama.
Bahkan, acara itu juga sebagai ajang kumpul keluarga bersama para personil Seventeen.
"Jadi acara disana sebagai kumpul mereka juga. Ifan (vokalis Seventeen) bawa keluarganya, mas Andi ajak istri dan anak-anaknya, yang lain juga. Semacam liburan keluarga lah. Memang tempat wisata kan dan rencana ingin surprise-in mba Dylan (Istri Ifan) di sana karena pas ulang tahun beliau," tambahnya.
• Pesan Cemas Asisten Pribadi Lihat Dylan Sahara Susul Ifan Seventeen: Hati-hati Kakak kan Mau Pergi
Akan tetapi niat berkumpul bersama keluarga berujung duka.
Peristiwa nahas terjadi tatkala gelombang tsunami menyapu Tanjung Lesung yang menewaskan para personil Seventeen saat manggung di acara Employee Gathering PLN pada Sabtu (22/12/2018) silam.
Lagu Kemarin
Dendi Reynando seorang pengusaha pendiri Mahakarya Group mengungkapkan pengakuan pembuat lagu 'Kemarin' Herman Seventeen.
Ifan Seventeen menyebut Dendi Reynando adalah salah satu sosok yang paling berpengaruh di Seventeen.
"Salah satu orang yang paling berpengaruh di Seventeen," tulis Ifan Seventeen dikutip TribunJakarta.com dari Instastory pada Rabu (26/12/2018).
Sebelum membeberkan pengakuan Herman Seventeen terkait lagu Kemarin.
Melalui Instastorynya Dendi Reynando menceritakan perjuangannya bersama Seventeen dalam berkarya.

Dendi Reynando rupanya merupakan managemen Seventeen di awal karir band yang digawangi Ifan Seventen itu.
Dendi Reynando menceritakan suka-dukanya bersama seluruh personel Seventeen.
Berkat kerja keras para personel band dan tangan dingin Dendi Reynando, Seventeen akhirnya berhasil menduduki puncak popularitas.
Setelah itu Dendi Reynando akhirnya memutuskan untuk membuat perusahaan sendiri.
• Herman Seventeen Dimakamkan, Istri Ungkap Kebiasaan Anak: Usai Salat Subuh Selalu Kunjungi Papa
• Dylan Sahara Sudah Dimakamkan, Ifan Seventeen Obati Rindu Pamerkan Foto Sang Istri Semasa Hidup
TONTON JUGA
Sibuk dengan urusan masing-masing, Dendi Reynando dan personel Seventeen kemudian jadi jarang bertemu.
Akhirnya pada 13 Desember 2018, Dendi Reynando bertemu dengan seluruh personel Seventeen untuk membicarakan soal konser ulang tahun band Seventeen ke-20.
Siapa sangka pertemuan itu menjadi yang terakhir bagi Dendi Reynando.
Pasalnya pada Sabtu (22/12/2018) ia mendapatkan kabar band Seventeen tersapu tsunami saat tengah manggung di Tanjung Lesung, Banten.
"Pada tanggal 22 Desember 2018 saya mendapat telepom dari Ancho tentang tsunami," tulis Dendi Reynando.

• Seusai Ditinggal Selamanya, Ifan Seventeen Kerap Pamer Foto Dylan Sahara, Jadi Cara Obati Rindu?
• Lagu Kemarin Band Seventeen Didasari Cerita Nyata, Aviwkila Kasih Tribute untuk Para Korban Tsunami
Tak pikir panjang Dendi Reynando langsung meluncur ke Banten.
Selama beberapa hari Dendi Reynando dibuat sibuk bukan main mengurusi jenazah Herman Seventeen, Andi Seventeen, dan Bani Seventeen.
Dendi Reynando mengaku kala itu dirinya bahkan tak memiliki waktu untuk menangisi sahabat-sahabatnya itu.
"Kami harus menahan semua kesedihan yang ada," tulis Dendi Reynando.
Setelah semuanya selesai, Dendi Reynando diserang kehilangan yang mendalam.

• Di Depan Jenazah Andi dan Dylan Sahara, Ifan Seventeen Tak Kuat Tahan Tangis Saat Sebut Nama Ini
• Tak Ucapkan Belasungkawa di Medsos untuk Ifan Seventeen, Ariel Noah Dituding Tak Berempati
Ia mengaku seketika teringat dengan lagu buatan Herman Seventeen, Kemarin.
"Pada akhirnya ketika semua jenazah sudah sampai di rumah duka. Barulah saya merasa kehilangan yang dalam, seperti lagu Kemarin," tulis Dendi Reynando.
Dendi Reyando mengingat kembali obrolannya dengan Herman Seventeen soal lagu tersebut tiga tahun lalu.
Kala itu Dendi Reynando bertanya kepada Herman Seventeen soal Kemarin yang terasa begitu berbeda dari lagu Seventeen yang biasannya.
"Saya tanya ke kak Eman ( Herman Seventeen) tiga tahun lalu, 'kenapa lagu ini beda dengan lagu-lagu kamu yang lain?'," tulis Dendi Reynando.

• Sebut Personel Seventeen Pejuang Sejati, Istri Herman Seventeen Bagikan Lirik Lagu Kemarin
• Wajah Sembab, Ifan Seventeen Tak Henti-hentinya Mengelus dan Memeluk Peti Jenazah Istrinya
Dendi Reynando mengatakan saat itu Herman Seventeen menjawab lagu tersebut menceritakan soal kematian.
Menurut Dendi Reynando Herman Seventeen mengaku ide soal pembuatan lagu Kemarin muncul begitu saja di kepalanya.
""Iya itu lagu tentang kematian sob, enggak tahu kenapa tiba-tiba keluar begitu saja"," tulis Dendi Reynando.
Lagu Kemarin yang dirilis pada tahun 2016 memang tengah menjadi perbicangan.
Pasalnya lagu tersebut seolah menjadi kenyataan.


• Sekilas Perjalanan Karier Dylan Sahara, Istri Ifan Seventeen
• Ditanya Sosok yang Dibutuhkannya di Dunia, Ifan Seventeen: Cuma Dylan
Bahkan, para musisi papan atas Tanah Air mengakui adanya kekuatan magis pada lagu tersebut.
Lagu band Seventeen yang berjudul 'Kemarin' diciptakan oleh sang gitaris yang kini telah tiada, Herman Sikumbang.
Lagu itu menceritakan tentang kepedihan seseorang yang ditinggal pergi orang yang disayang untuk selamanya.
Berikut penggalan lirik lagu 'Kemarin':
"Kemarin engkau Masih ada disini
Bersamaku Menikmati rasa ini
Berharap semua Takkan pernah berakhir
Bersamamu Bersamamu
Kemarin Dunia terlihat sangat indah
Dan denganmu Merasakan ini semua
Melewati hitam Putih hidup ini
Bersamamu Bersamamu
Kini Sendiri disini
Mencarimu Tak tahu dimana
Semoga tenang Kau disana
Selamanya
Aku Slalu mengingatmu
Doakan mu Setiap malamku
Semoga tenang Kau disana
Selamanya."