Tahun 2018, Penanganan Kasus Narkoba di Jakarta Barat Menurun 13 Persen
Jumlah kasus narkoba yang ditangani Polres Metro Jakarta Barat beserta Polsek Jajaran selama tahun 2018 menurun 13% dibanding tahun 2017
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Jumlah kasus narkoba yang ditangani Polres Metro Jakarta Barat beserta Polsek Jajaran selama tahun 2018 menurun 13% dibanding tahun 2017.
"Untuk data narkoba di tahun 2017 sebanyak 1.231 kasus, sedangkan untuk tahun 2018 sejumlah 1.088 kasus, artinya ada penurunan 13%," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi saat rilis akhir tahun di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (28/12/2018).
Hengki merinci dari 1.088 kasus tersebut, sebanyak 437 kasus diungkap jajaran Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat.
Sedangkan 651 kasus lainnya diungkap oleh delapan Polsek jajaran.
"Dari 1.088 kasus ini kami berhasil amankan sebanyak 1.417 tersangka, dan ada satu bandar yang kami lakukan tindakan tegas terukur," kata Hengki.
Kendati jumlah peredaran menurun, untuk jumlah barang bukti yang diamankan alami peningkatan.
Selain menggerebek dua kampung darurat narkoba yakni Kampung Boncos dan Kampung Ambon, Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat juga mengungkap narkoba skala besar di luar wilayah Jakarta Barat.
• Takut Liburan ke Pantai, Warga Tangsel Pilih Main Air di Ocean Park
Diantaranya menggerebek pabrik sabu di Cipondoh, Tangerang, pabrik ekstasi di Cibinong, Jawa Barat maupun mengungkap penyelundupan narkoba di Pelabuhan Rakyat Cilegon, Banten.
Hengki memaparkan dari enam jenis narkotika, ganja merupakan narkoba yang jumlahnya paling meningkat dibanding tahun lalu yakni mencapai 1.320.053,35 gram.
Kemudian sebanyak 88.128,21 gram sabu, 38.929 butir ekstasi, 9.363 butir narkotika golongan IV, 4,37 gram narkoba gorilla dan 40 gram pentilon juga menjadi barang bukti yang berhasil disita pihaknya.
