Liga Indonesia
Vigit Waluyo Menyerah, Dijuluki Raja dan Diduga Dalang Pengaturan Skor Sepak Bola di Indonesia
Nama Vigit Waluyo paling nyaring disebut ketika insan sepak bola ribut-ribut menyoal pengaturan skor dan mafia bola.
Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNJAKARTA.COM, SIDOARJO - Nama Vigit Waluyo paling nyaring disebut ketika insan sepak bola ribut-ribut menyoal pengaturan skor dan mafia bola, apalagi kini sudah dibentuk Satgas Antimafia Bola.
Satgas Antimafia Bola kini semakin mudah mengusut kasus ini karena Vigit Waluyo yang berjuluk raja sudah menyerahkan diri ke Kejaksaan Negeri Sidoarjo diantar keluarganya pada Senin (31/12/2018).
Tapi, Vigit Waluyo dalam hal ini bukan terkait kasus pengaturan skor atau mafia bola melainkan karena ia terpidana kasus korupsi PDAM Sidoarjo yang merugikan keuangan negara Rp 3 miliar.
Rencananya, jaksa segera mengeksekusi Vigit Waluyo dan menjebloskannya Lapas Kelas 1A Sidoarjo, Jawa Timur. Ia masuk dalam daftar buronan sejak Juli 2018 setelah Mahkamah Agung memvonisnya bersalah di tingkat kasasi.
"Dia menyerahkan diri didampingi keluarganya pada 28 Desember 2018 sekitar pukul 20.00 WIB," ujar Kepala Kejaksaan Negeri Sidoarjo Budi Handaka kepada Surya pada Senin (31/12/2018).
Berikut rangkuman fakta kasus Vigit Waluyo dan keterlibatannya dalam sejumlah kasus pengaturan skor dan mafia bola dari berbagai sumber.
Sepak terjang Vigit Waluyo
Adalah Bambang Suryo, mantan runner pengaturan skor atau match fixing sepak bola Indonesia yang membongkar siapa Vigit Waluyo di acara Mata Najwa yang mengangkat tema PSSI Bisa Apa di Trans 7, Rabu (28/11/2018).
Selain Vigit Waluyo, Bambang Waluyo juga menyebut beberapa inisial nama lainnya, mereka ditengarai kepanjangan tangan bahkan mafia sepak bola itu sendiri yang selalu wara-wiri di persepakbolaan Indonesia.
Vigit Waluyo merupakan sosok lawas di sepak bola Indonesia. Mantan pelatih timnas Indonesia U-16 Fachri Husaini sampai berseloroh saking terkenalnya Vigit Waluyo, "Semua stakeholder sepak bola pasti tahu Vigit Waluyo."
Mertua Danilo Fernando, mantan pesepakbola asal Brasil, ini tercatat sebagai pemilik klub sepak bola PS Mojokerto Putra (PSMP) yang di musim kompetisi 2018 bermain di Liga 2 tapi hanya lolos ke babak delapan besar.
Darah sepak bola Vigit Waluyo diturunkan sang ayah yang juga tokoh sepak bola Indonesia, yakni HM Mislan, pendiri Gelora Dewata Bali era perserikatan Galatama pada 1980.
HM Mislan pernah menjadi manajer Persebaya Surabaya, mendirikan klub internal anggota Persebaya Surabaya, Putra Gelora dan pernah menduduki kursi Ketua Umum Yayasan Arema pada 1985/1986.
Tak mau kalah dari ayahnya, Vigit Waluyo menjadi manajer Persewangi Banyuwangi, PSIR Rembang, Persikubar Kutai Barat, Kalimantan Timur, dan Deltras Sidoarjo yang berkiprah di Liga Indonesia sebelum degradasi.
Vigit Waluyo pernah menduduki sebagai Ketua PSSI Jatim tapi hanya sebentar, sebelum akhirnya digantikan La Nyalla Mattaliti.