Busa di Kali Item Akibat Limbah Deterjen
Busa tersebut muncul akibat aktivitas pemompaan air di Rumah Pompa Danau Sunter Selatan
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Busa yang muncul di Kali Sentiong baru-baru ini diketahui memiliki kandungan deterjen yang cukup tinggi.
Busa tersebut muncul akibat aktivitas pemompaan air di Rumah Pompa Danau Sunter Selatan. Air dari Waduk Sunter dipompa ke Kali Sentiong yang berada berdekatan.
"Dan itu memang airnya mengandung kadar deterjen yang sangat tinggi, dan ini yang harus ditangani secara komprehensif," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di Kelurahan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (2/1/2019).
Anies mengatakan aktivitas pemompaan tidak bisa dihentikan begitu saja.
Sebab, fungsi pemompaan dari Waduk Sunter ke Kali Sentiong untuk membuang air yang ditampung apabila kapasitasnya sudah begitu banyak.
"Karena saat ini mau tidak mau kita harus melakukan pemompaan dan saar itu muncul busanya. Busa itu muncul karena setiap pompa itu dinyalakan," kata Anies.
Kadis Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Aji menjelaskan, kandungan deterjen yang ada di air buangan dari Waduk Sunter ke Kali Sentiong termasuk hard detergent.
Menurutnya, warga Jakarta atau Indonesia pada umumnya masih menggunakan deterjen yang kelebihan busa.
"Jadi tipikal limbah sisa deterjen di Indonesia itu kebanyakan menggunakan tipe hard detergent dengan kadar yang keras. Ditambah orang Indonesia percaya deterjen itu harus ada busa yang sifatnya keras," kata Isnawa di tempat yang sama.
Selain itu, kandungan phosfat dalam deterjen juga disinyalir menjadi penyebab kemunculan busa yang cukup banyak apabila aktivitas pemompaan berjalan dalam waktu yang lama.
Isnawa menambahkan, ke depannya Pemprov DKI Jakarta akan mencoba berkonsultasi dengan Kementerian Perdagangan untuk mengklasifikasi deterjen mana saja yang termasuk hard detergent dan mengandung phosfat.
"Kemungkinan kita akan konsultasi ke Kementerian Perdagangan. Kita ingin tahu jenis-jenis hard detergent ini bagaimana. Bisa nggak khusus untuk Jakarta akan ada soft detergent yang ramah lingkungan," katanya.
• Polisi Telusuri Aliran Dana Dugaan Pengaturan Skor Sepak Bola Indonesia
Berdasarkan keterangan Dinas LH DKI Jakarta, deterjen keras yang mengandung banyak poliphosfat merupakan penyusun deterjen yang masuk ke badan air. Poliphosfat dari deterjen ini diperkirakan memberikan kontribusi sekitar 50 % dari seluruh phosfat yang terdapat diperairan.
Adapun berdasarkan SNI 4594-2010 salah satu syarat mutu deterjen bubuk adalah memiliki kandungan phosfat maksimal 15 persen.