Membangun Estetika Kota Melalui Seni Bersama Komunitas Warga
Para arsitektur itu merespons pembangunan estetika kota dengan mengadakan kegiatan "Kota dan Seni: Menjadi (Komunitas) Warga 2018"
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK AREN - Membangun keindahan kota seringkali dipraktikan dengan membuat kampung dan gang berwarna-warni aneka rupa serta membangun taman bermacam konsep.
Tangerang Selatan (Tangsel) termasuk di dalamnya. Pemerintah kota (Pemkot) pernah mengadakan lomba Gang Cantik. Lomba yang membuat sebagian warga menghias gang rumahnya dengan mural penuh warna dan penghijauan.
Namun bagi Lab Tanya, membangun keindahan atau estetika kota, bukan hanya soal seni artefak, tapi juga keterlibatan masyarakat dalam berseni itu sendiri.
Lab Tanya merupakan komunitas para arsitektur dan beberapa orang dari disiplin ilmu lainnya, yang mendorong inisiatif kegiatan berbasis riset dan perancang arsitektur.
Para arsitektur itu merespons pembangunan estetika kota dengan mengadakan kegiatan "Kota dan Seni: Menjadi (Komunitas) Warga 2018".
Dalam penjelasan di akun Instagramnya, Lab Tanya menjelaskan program tersebut merupakan kolaborasi antara lima komunitas warga dengan lima komunitas seniman, untuk memunculkan tawaran gagasan mengenai cara adaptasi dan merespons tumbuh kembang diri dan kotanya secara kritis, di wilayahnya masing-masing.
Lima komunitas warga itu adalah Komunitas Andrawina Praja Sarana (APS), Komunitas BS Jawara, Komunitas Pondok Jaya, Komunitas Ramah dan Komunitas Riverpark Bintaro. Mereka berkolaborasi dengan seniman Unconditional Design, KKK, Kolektif Hysteria, Cut n Rescue dan Lab teater Ciputat.
Dari hasil diskusi antar komunitas warga dan seniman, mereka akan membuat acara seni yang sesuai dengan karakteristik wilayah dan melibatkan masyarakatnya.
"Jadi membangun kota ya sebenarnya membangun komunitas warga, masih jarang dilihat sebagai agenda pembangunan," ujar Ade Wibowo, Pendiri Lab Tanya, di Lapangan Bulutangkis Rosip, Pondok Jaya, Pondok Aren, Tangsel, selepas acara Blengketan, kolaborasi antara Komunitas Pondok Jaya dan Lab Teater Ciputat, Minggu malam (6/1/2019).
"Jadi Kota dan Seni ini adalah program yang sebenarnya biasanya kalau kita melihat kota kan seringnya dari atas dengan helikopter, bentuk-bentuk yang kelihatan kan bangunan dan lain-lain. Sementara yang enggak pernah kelihatan pada saat kita ngomong pembangunan kota, sebenarnya orang-orang," tambahnya.
Dengan kolaborasi antar warga dan seniman, Adi mengatakan, dari situ bisa terlihat relevansi warga dalam proses pembangunan di kota, dalam hal ini, Tangsel.
"Kami ingin melihat itu sih, jadi komunitas warga itu sebenarnya di kondisi hari-hari ini masih relevan enggak sih, melihat komunitas warga itu menjadi satu elemen penting membangun kota," jelasnya.
TribunJakarta.com mendatangi acara Blenketan, yang ramai dihadiri warga Pondok Jaya, Pondok Aren, Tangsel, tepatnya lingkungan RT 5 RW 2.
Dalam acara tersebut, berisi penampilan tari dari anak-anak setempat, drama sejarah kampung, video pendek curhatan warga sesepuh dan pameran foto kenangan.