Beli Rokok Tak Mau Bayar, Pemuda di Beji Ancam Bunuh Penjual dengan Pedang
Seorang pelaku bahkan tidak panik saat melarikan diri ke arah Jalan Haji Sirin pada Senin (14/1/2019) sekira pukul 05.30 WIB.
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, BEJI - Dua pemuda yang mengancam membunuh Wismaniya (27), pedagang warung sembako di Jalan Palakali Kelurahan Kukusan, Beji.
Seorang pelaku bahkan tidak panik saat melarikan diri ke arah Jalan Haji Sirin pada Senin (14/1/2019) sekira pukul 05.30 WIB.
Meski diteriaki warga, Wismaniya mengatakan dua pemuda tak dikenal itu hanya memacu perlahan sepeda motor matic yang dikemudikan atau sekira 30 meter per jam.
"Pas kabur bawa motornya biasa, pelan. Enggak ngebut atau langsung tancap gas, padahal diteriaki warga. Saya enggak tahu jenis motornya. Tapi jenisnya matic, warna hitam, knalpotnya biasa, enggak berisik," kata Wismaniya di Beji, Depok, Senin (14/1/2019).
Selain tak panik, Wismaniya menuturkan satu pelaku yang bertugas mengemudikan sepeda motor membawa uang yang jumlahnya diperkirakan lebih dari Rp 500 ribu.
Dugaannya muncul karena melihat banyaknya uang ratusan ribu yang dikeluarkan pelaku dari kantong saat hendak membayar dua bungkus rokok yang dipesan.
Berbeda dengan pelaku yang rambutnya di-skin, pelaku yang hanya diam saat ibu satu anak ini diancam dibunuh berniat membayar rokok.
"Yang bawa motor itu cuma diam pas temannya mengancam membunuh saya pakai pedang. Yang diam ini bawa banyak uang. Saya lihat dia hitung duit, banyak pecahan Rp 100 ribu, ada Rp 500 ribu lebih duitnya," ujarnya.
Meski bertindak nekat, perempuan yang sudah satu tahun berdagang di Jalan Palakali itu yakin pelaku tak dipengaruhi minuman keras.
Namun dia tak dapat memastikan apakah pelaku mengkonsumsi obat-obatan terlarang karena panik pedang dengan panjang sekitar 60 sentimeter menyentuh lehernya.
"Mereka enggak mabuk, mulutnya enggak bau. Tapi enggak tahu ya kalau mereka konsumsi obat atau enggak. Yang rambutnya di-skin itu memang nada bicaranya enggak dari awal enggak sopan, kalau yang satu lagi biasa saja," tuturnya.
Saat kejadian, Wismaniya mengatakan ada sejumlah warga yang melihat aksi pelaku, namun pedang dan ancaman pembunuhan yang dilontarkan pelaku membuat tak ada yang berani menolong.
Warga khawatir pelaku nekat menyayat leher Wismaniya bila mereka mendekati dua pemuda yang sempat berkeliling di Jalan Palakali sebelum menjalankan aksinya.
Pun dengan Wismaniya yang bahkan tak berani bergerak lantaran mata pedang sudah menyentuh lehernya, dia hanya terpaku sembari berdoa nyawanya bisa selamat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/jalan-palakali-beji.jpg)