Permintaan Tak Dituruti, Pria ODGJ Todongkan Senjata Tajam di Minimarket Tangerang

Seorang pria diduga ODGJ ngamuk setelah permintaannya tidak dituruti, Kamis (20/11/2025). Ia menodongkan senjata tajam ke pengunjung.

TribunTangerang/Nurmahadi/Net
ODGJ MENGAMUK- Penanggung jawab minimarket, Asma saat diwawancarai terkait kasus pria ODGJ yang mengamuk di minimarket kawasan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (20/11/2025). Seorang pria diduga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) ngamuk setelah permintaannya tidak dituruti. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang pria diduga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) ngamuk setelah permintaannya tidak dituruti, Kamis (20/11/2025).

Ia lalu menodongkan senjata tajam di sebuah minimarket di kawasan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten.

Peristiwa mengamuknya seorang pria itu viral setelah diunggah akun media sosial.

Penanggung jawab minimarket, Asma menjelaskan peristiwa itu dipicu oleh kemarahan pelaku yang tak diberi snack oleh pengunjung minimarket

Setelahnya pelaku pulang ke rumah untuk mengambil pisau dan mengamuk di minimarket tersebut.

"Pelaku masuk ke toko, lalu langsung mengacungkan senjata tajam ke konsumen dan pegawai yang lain," katanya.

Sontak para pengunjung termasuk kasir minimarket tersebut terkejut dan ketakutan.

Beruntung peristiwa itu tidak memakan korban dan tidak ada kerusakan yang berarti pada barang-barang yang dijual di minimarket tersebut. 

Sementara itu, Kepala Unit Satreskrim Polsek Cisoka, Ipda Andri membenarkan aksi tersebut dilakukan oleh seorang dalam gangguan jiwa.

"Ya, itu dilakukan ODGJ. Tapi untuk situasi keamanan sudah terkendali," katanya dikutip TribunTangerang, Kamis (20/11/2025).

Dia menjelaskan penyerangan itu terjadi ketika kondisi minimarket dslam kondisi ramai dengan aktivitas pengunjung yang tengah berbelanja.

Andri mengatakan pihaknya telah mengamankan situasi di lokasi kejadian dan mengamankan pelaku.

"Anggota dari Bhabinkamtibmas sudah bisa mengamankan situasi kejadian dan mengevakuasi pelaku," ungkapya.

Diketahui, aksi penyerangan serupa kerap dilakukan oleh pelaku hingga meresahkan warga sekitar.

Andri mengatakan pihak keluarga juga telah meminta Dinas Sosial untuk bisa membantu perawatan dan pengawasan lebih lanjut.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved