Pamit Keluar Rumah, Rintihan Pelajar di Bekasi Jadi Korban Pengeroyokan: Mama Sakit, Tidak Kuat 

Pelajar pria berinisial MP alias J (17) merintih kesakitan setelah dikeroyok empat orang pada Rabu (19/11/2025) malam.

TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra/Aro/Grid Oto
KORBAN PENGEROYOKAN - Ilustrasi pengeroyokan. Jani selaku ibunda korban pengeroyokan saat ditemui di kawasan Bojong Menteng, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (20/11/2025). Pelajar pria berinisial MP alias J (17) merintih kesakitan setelah dikeroyok empat orang pada Rabu (19/11/2025) malam. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pelajar pria berinisial MP alias J (17) merintih kesakitan setelah dikeroyok empat orang pada Rabu (19/11/2025) malam.

Dua dari empat pelaku pengeroyok diduga kakak kelas MP di sekolah.

MP alias J dikeroyok di Perumahan Bojong Menteng, Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Ibunda korban pengeroyokan, Jani menceritakan saat MP merintih kesakitan sembari menangis saat pulang ke rumah.

"Anak saya pulang dan dia bilang 'Mama sakit, Mama tidak kuat, Mama abang mau dibunuh orang, kayak benar shock dan tidak bisa ngomong anak saya," kata Jani dikutip dari TribunBekasi, Kamis (20/11/2025).

Awalnya, MP sempat berpamitan kepada ibundanya untuk membeli umpan makanan ikan sekira pukul 16.00 WIB.

Namun hingga sekira pukul 18.00 WIB, MP tidak kunjung kembali pulang ke kediaman.

Jani khawatir lantaran dirinya tidak dapat menghubungi putranya.

"Saya dapat feeling itu anak kenapa kenapa, biasanya anak saya itu paling cepat respon, kalau ditelepon langsung diangkat tapi saya telepon waktu itu sampai 10 kali di sepupunya itu tidak diangkat, terakhir 30 menit sesudahnya ditelfon lagi tidak diangkat juga," kata Jani, Kamis (20/11/2025).

Jani menjelaskan MP kemudian kembali ke kediaman usai 15 menit pihak keluarga menghubungi panggilan terakhir.

MP lalu histeris saat tiba di rumah. Jani pun menunggu kondisi anaknya tenang.

Ia lalu bertanya terkait kronologi atau alasan mengapa bersikap seperti itu.

Berdasarkan jawaban, MP rupanya mengaku dikeroyok oleh sejumlah orang.

Diduga dua dari empat pelaku pengeroyok adalah kakak kelas MP di sekolah.

"Masalahnya kata anak saya itu salah paham, satu orang pelaku cemburu karena anak saya follow-follow-an sama mantan pacarnya, padahal cuma temenan aja, dari situ baru anak saya diajak ketemu di warkop, dan abis itu dibawa ke tempat sepi langsung dikeroyok," tuturnya.

Sumber: Tribun bekasi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved