Puan Sebut Kasus Bullying Sudah Darurat, Siswa SMPN di Tangsel Jadi Korban hingga Meninggal Dunia

Ketua DPR RI, Puan Maharani angkat bicara soal kasus bullying atau perundungan yang ramai terkuak belakangan ini.

Tribunnews/Chaerul Umam
DARURAT BULLYING - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keterangan pers usai Rapat Paripurna, Kamis (28/3/2024). Terkini, Puan bicara seoal kasus bullying di sekolah yang menurutnya sudah darurat untuk ditangani. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua DPR RI, Puan Maharani angkat bicara soal kasus bullying atau perundungan yang ramai terkuak belakangan ini.

Seperti diketahui, di Tangerang Selatan (Tangsel), seorang siswa usia 13 tahun inisial MH, meninggal dunia pada Minggu (16/11/2025) usai berbulan-builan dibully di sekolah oleh temannya.

Pembullyan berat yang dialami MH sampai kepalanya dibenturkan ke tembok dan dipukul pakai bangku.

Selain MH, soorang siswa SMAN 72 Jakarta inisial FN juga disebut-sebut menjadi korban bullying hingga nekat balas dendam dengan membom sekolahnya sendiri.

Di Boyolali, Jawa tengah, seorang siswa kelas IV SD diduga menjadi korban perundungan berat hingga koma.

Menurut Puan, Indonesia saat ini sedang darurat perundungan.

Hal itu disampaikan Puan Maharani dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (18/11/2025).

"Ini merupakan satu hal yang tidak boleh terjadi dan kalau dikatakan ini darurat, saya bersama dengan pimpinan mungkin juga sudah mulai mengatakan ini sudah darurat karena sudah terjadi kembali dan terulang lagi," ujarnya.

Oleh karena itu, nantinya DPR akan memanggil sejumlah pihak, termasuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) hingga Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).

Nantinya, komisi DPR RI bakal mengkaji dan mengevaluasi pola pendidikan di sekolah-sekolah.

Evaluasi juga akan melibatkan pihak profesional seperti psikolog maupun psikiater.

"Mungkin juga melibatkan pihak profesional psikolog atau psikiater atau pihak-pihak yang memang harus dilibatkan untuk mengkaji dan mengevaluasi jangan sampai hal ini terjadi," terangnya.

Puan menyebut, para pelajar dan anak-anak Indonesia merupakan generasi masa depan sehingga jangan sampai mereka melakukan perbuatan kekerasan terhadap sesama.

"Jadi kami akan meminta komisi terkait untuk memanggil kementerian atau pihak-pihak terkait untuk mengevaluasi hal tersebut dan kami sangat prihatin kejadian ini terulang kembali," tuturnya.

Puan mengaku bahwa DPR RI sangat prihatin atas adanya kasus bullying di dunia pendidikan dan meminta agar kejadian tersebut tak terulang kembali.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved