Kabar Artis

Viral di Twitter Jokowi Dituding Bohong Soal Asal SMAnya, Tanggapan Gibran Rakabuming Menggelitik

Di media sosial Twitter, viral kicauan yang menuding Presiden Jokowi berbohong soal asal Sekolah Menengah Atas (SMA).

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Erik Sinaga
NarasiTV
Teras rumah Jokowi 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM - Di media sosial Twitter, viral kicauan yang menuding Presiden Jokowi berbohong soal asal Sekolah Menengah Atas (SMA).

Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming langsung memberikan tanggapan yang menggilitik.

Pantauan TribunJakarta.com kicauan tersebut diunggah oleh akun @ireneViena.

Akun tersebut mempertanyakan kebenaran Jokowi sebagai alumni SMAN 6 Surakarta, Solo, Jawa Tengah.

Akun itu mengatakan Jokowi bersekolah di SMAN 6 Surakarta pada tahun 1977 sampai 1982.

Jika kabar tersebut benar adanya, akun tersebut mengaku bersedia meninggal dunia dan masuk ke neraka.

Pasalnya menurut akun tersebut SMAN 6 Surakarta baru dibuka pada tahun 1986.

Gibran Raka Buming Ternyata Inginkan Sosok Lain yang Jadi Presiden, Bukan Jokowi

Beredar Foto Masa Mudanya Bersama Jokowi, Gibran Rakabuming Sebut Dirinya Kurang Gizi

TONTON JUGA

"Jika benar Presiden Joko Widodo adalah mantan siswa SMAN 6 Surakarta pada antara tahun 1977 sampai 1982.

Saya rela mati sekarang dan masuk neraka

Kok nekad? Ya nekad dong. SMAN 6 Surakarta baru ada tahun 1986

Jadi Jokowi SMAnya dimana?" tulis akun tersebut.

Cuitannya Soal Boyband iKON Dibilang Sampah, Begini Reaksi Gibran Rakabuming

Harga Sepatu Istri Gibran Rakabuming Saat Tampil di Mata Najwa Belasan Juta, Intip Penampilannya

Kicauan itu sontak viral, dan akun @ireneViena langsung menjadi bahan bully-an.

Pasalnya tudingan tersebut terbukti tidak tepat.

Penelusuran TribunJakarta.com, SMAN 6 Surakarta sendiri berdiri pada tahun 1975.

Akun twitter @ireneViena di-bully, Gibran Rakabuming kemudian memberikan komentar.

Istri Gibran, Selvi Ananda Gunakan Tas Seharga Puluhan Juta Rupiah Saat Jalan-jalan di Malioboro

Tanggapi Komentar Netter Soal Video Rahasia Keluarga Jokowi, Gibran Rakabuming Soroti Kata Ini

Ia meminta untuk berhenti mem-bully akun tersebut.

"Sudah sudah," tulis Gibran Rakabuming, pada Selasa (15/1/2019).

Komentar Gibran Rakabuming itu sontak menjadi bahan candaan followersnya.

Jan Ethes Dewasa Disebut Bak Komedian Arditya Wandha, Gibran Rakabuming Tanggapi Begini

Disebut Tak Ikut Jejak Jokowi, Gibran Rakabuming Justru Akui Tertarik Dunia Politik

@oretzmart: "Tukang martabak jangan ikut campur ! Ini urusan cebong - kampreters"

@euisrahma_: "Sudah sudah dalam hati tertawa geli yo mas? Pendukung sebelah suka ada2 saja tabiatnya"

@bedjonov: "hurung yo mas.. kok sudah sudah pie.."

@CiaWongkar: "Sebagai sesama pendukung @nurhadi_aldo, ak g trima klo disudahi. Buat apa dibentuk institusi negara klo g buat nglaporin? Minimal menteri penerangan kabinet Tronjal Tronjol harus tau soal ini cc @saykoji"

 

Tanggapan Gibran Soal Jokowi yang Disebut Tak Mencerimkan Sosok Presiden Saat Tinjau Dampak Tsunami

Beberapa hari yang lalu, Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke daerah yang terdampak tsunami di Selat Sunda.

Foto itu diposting di berbagai akun media sosial, termasuk di Twitter Jokowi.

 Tak hanya itu, beberapa akun Twitter media online juga ikut memposting foto tersebut.

Tampak di foto itu, Jokowi sedang mengenakan kemeja putih dan celana jins biru lengkap dengan sneakers hitam.

Jokowi terlihat sedang berjalan di pinggir pantai, dan bangunan yang rusak akibat tsunami.

"Presiden Jokowi Cek Daerah Terdampak Tsunami Selat Sunda," tulis akun tersebut di postingannya.

Jokowi sedang mengecek daerah yang terdampak Tsunami di Selat Sunda
Jokowi sedang mengecek daerah yang terdampak Tsunami di Selat Sunda (Twitter)

Rupanya, postingan itu dikritik oleh warganet, dan menuai respon dari putra sulungnya, Gibran Rakabuming.

Pemilik akun Twitter @dapitdong, berkomentar bahwa ia tak melihat sosok seorang presiden pada foto tersebut.

Menurutnya, pada foto itu juga tidak terlihat ada solusi komperhensif yang sedang dicari Jokowi pada kunjungannya tersebut.

Ia juga menulis, dirinya tak melihat adanya dialog yang seharusnya dilakukan oleh seorang presiden dengan para korban tsunami.

 

Tak ada dialog tentang kesulitan yang dihadapi, seperti yang seharusnya dilakukan oleh seorang presiden.

"Aku ga liat seorg Presiden di foto ini. Yang membawa pasukan komplit, dinas2 terkait, menteri2 terkait.

Mencari solusi komprehensif

Aku ga liat dialog yg harusnya dilakukan seorang Presiden dengan para korban.

Tentang kesulitan yang dihadapi, tentang duka yg seharusnya terobati," tulisnya.

Ia juga menambahkan, yang ia lihat pada foto itu yakni hanya seorang penyendiri yang bingung dengan bencana yang ada di depan matanya.

 

Kemudian, ia melihat seorang 'one man show' yang sedang berusaha memoles diri agar menuai simpati.

"Aku cuma liat seorang penyendiri yang bimbang bertanya dalam hati "kenapa bisa begini?"

Aku cuma liat seorang "one man show" yg berusaha memoles diri agar mendapat simpati

Aku tidak melihat apa2... Sama sekali...," tulisnya lagi.

Rupanya, cuitan itu direspon oleh Gibran Rakabuming.

Ia memang tidak menuliskan komentar apapun pada cuitan tersebut.

Gibran Rakabuming hanya menyukai cuitan pemilik akun tersebut.

Entah apa yang dimaksud oleh Gibran Rakabuming.

Apakah ia ingin memberi peringatan, atau menyindir akun tersebut, atau bahkan setuju dengan pemilik akun.

Respon Gibran Rakabuming
Respon Gibran Rakabuming (Twitter/Chilli_Pari)

Jokowi Perintahkan BMKG

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau sejumlah lokasi terdampak bencana tsunami di perairan Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam.

Mengutip keterangan Biro Pers Kepresidenan, Senin (24/12/2018), dalam kunjungan ini, Presiden Jokowi sekaligus memastikan penanganan darurat bagi para korban saat ini telah berjalan dengan baik.

"Saya melihat evakuasi sudah dilakukan secara cepat oleh TNI, Polri, dibantu oleh pemerintah daerah. Saya kira kecepatan-kecepatan evakuasi di lapangan ini patut kita apresiasi. Saya sangat menghargai gerak cepat dari apa yang sudah dilakukan," ujarnya saat meninjau dampak kerusakan di sekitar Mutiara Carita Cottage, Pantai Carita, Banten.

Jokowi menjelaskan pola bencana tsunami di Selat Sunda terjadi di luar perkiraan BMKG sehingga masyarakat tidak memiliki kesiapan untuk menyelamatkan diri. 

Anggota TNI tengah membenahi sisa-sisa dampak tsunami di Anyer, Banten
Anggota TNI tengah membenahi sisa-sisa dampak tsunami di Anyer, Banten (Humas BNPB)

"Ke depan saya sudah perintahkan juga ke BMKG untuk membeli alat-alat early warning system yang bisa memberikan peringatan-peringatan secara dini kepada kita semua sehingga masyarakat bisa waspada," imbuhnya.

Tiba di Pandeglang sekira pukul 09:47 WIB, helikopter yang ditumpangi Presiden Joko Widodo mendarat di Lapangan Ahmad Yani, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Presiden didampingi jajarannya langsung menemui para korban yang sedang dalam penanganan di Puskesmas Labuan setelah sebelumnya mendapatkan penjelasan dari sejumlah pihak terkait mengenai peta dampak dan upaya penanganan yang telah dilakukan.

Tak lama setelahnya, Jokowi dan rombongan meninjau posko penanggulangan bencana Kementerian Sosial di Desa Rancateureup yang berjarak 100 meter dari Puskesmas Labuan dan berbincang dengan pengungsi dan meninjau layanan dapur umum.

Setelahnya, Kepala Negara menemui para korban yang dirawat di rumah sakit lapangan yang didirikan Batalyon Kesehatan 1 Marinir Cilandak. Jokowi juga meninjau lokasi di sekitar Mutiara Carita Cottage. 

Lokasi ini jadi titik terakhir yang sebelumnya rusak tersapu terjangan tsunami. Sepanjang perjalanan menuju lokasi, Presiden tampak serius mendengar penjelasan dan laporan mengenai situasi di sekitar wilayah terdampak.

Hingga pukul 07:00 WIB hari ini, BNPB mencatat setidaknya 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang, sementara 11.687 orang lainnya harus mengungsi menuju lokasi yang lebih aman.

Joko Widodo telah menginstruksikan jajaran terkait untuk memasukkan pendidikan kebencanaan dalam kurikulum pendidikan agar masyarakat mendapatkan pengetahuan sejak dini terkait kebencanaan sehingga dapat meminimalisir jumlah korban.

"Sudah saya perintahkan (memasukkan pendidikan kebencanaan ke kurikulum)," kata Jokowi.

Turut mendampingi Presiden, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, dan Gubernur Banten Wahidin Halim.(*)

(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Jokowi Minta Beli Alat Deteksi Dini Tsunami dan Masukkan Pendidikan Kebencanaan di Kurikulum Sekolah")

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved