Harga Cabai Rawit Merah Sudah Dua Hari Turun di Pasar Lontar Jakut

Sudah dua hari, harga cabai rawit merah turun menjadi Rp 35 ribu per kilogram di Pasar Lontar, Koja, Jakarta Utara.

TribunJakarta.com/Afriyani Garnis
Kumairah (38) satu diantara pedagang di Pasar Lontar, Koja, Jakarta Utara, Jumat (18/1/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis

TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Sudah dua hari, harga cabai rawit merah turun menjadi Rp 35 ribu per kilogram di Pasar Lontar, Koja, Jakarta Utara.

Sebelumnya, harga cabai merah mencapai Rp 40 ribu perkilogram.

Satu di antara pedagang, Kumairah (38) mengatakan cabai rawit merah turun sejak kemarin.

"Semua rata-rata turun sejak kemarin, cabai rawit merah itu Rp 35 ribu kilogram, cabai merah nya Rp 30 ribu," ujar Kumairah kepada TribunJakarta.com saat ditemui di lapaknya, Jumat (18/1/2019).

Cabai Merah
Cabai Merah (TribunJakarta.com/Afriyani Garnis)

Selain cabai, Kumairah menuturkan bawang merah, kentang, tomat dan kol juga mengalami penurunan harga.

"Selan cabai, itu yang turun ada bawang merah Rp 30 ribu, kentang sebelumnya Rp 12 ribu sekarang Rp 10 ribu, tomat Rp 15 ribu, kol sekarang 10 ribu," kata Kumairah.

Sementara itu, menurut Kumairah wortel justru mengalami kenaikan harga, yang saat ini mencapai Rp 30 ribu.

Meskipun alami penurunan harga, Kumairah mengaku dagangannya sepi walaupun dirinya berjualan di tepi jalan dan persimpangan.

"Sepi walaupun berjualan di pinggir jalan, ngak ada bedanya, cuma ya orang kan seneng ke kita daripada ke dalam itu enaknya," papar Kumairah.

Selain Kumairah, Fatimah (60) pedagang lainnya di Pasar Lontar justru masih menjual cabai rawit merah Rp 40 ribu perkilogram.

"Saya masih jual Rp 40 ribu, masih harga lama, ngabisin stok," kata Fatimah.

Pedagang Pasar Lokbin Rorotan Curhat Harga Tomat dan Cabai Naik, Sandiaga: Ini Nggak Sinkron

Harga Cabai Rawit Merah Melonjak Naik di Pasar Palmerah, Per Kilo Rp 70 Ribu

Banyaknya yang berjualan, serta daya beli masyarakat yang kurang, membuat lapak Fatimah tergolong sepi menurutnya.

"Sepi sekarang ngak tahu kenapa, orang jarang yang belanja, yang jualan banyak, apalagi saya didalam sini jualannya," ucap Fatimah.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved