Banyak Siswa Belum Terekam e-KTP, Sudin Dukcapil Jaksel Jemput Bola ke Madrasah
Masih banyak siswa siswi Madrasah yang belum mengikuti proses perekaman e-KTP di wilayah Jakarta Selatan.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, CILANDAK - Masih banyak siswa siswi Madrasah yang belum mengikuti proses perekaman e-KTP di wilayah Jakarta Selatan.
Sehingga mereka yang memasuki usia 17 tahun belum tentu bisa memilih di perhelatan Pemilu pada bulan April mendatang.
Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Selatan, Abdul Haris mengatakan pihaknya akan menyisir madrasah di Jakarta Selatan.
Kemudian melakukan perekaman kepada siswa-siswi yang nanti akan menerima e-KTP sebelum tanggal 17 April 2019.
"Kita berharap dalam waktu sesingkat-singkatnya bisa disambangi. Kita jemput bola ke Madrasah karena usia produktif lebih banyak di sekolah," bebernya di MAN 11 Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Sabtu (19/1/2019).
Masalah yang biasanya terjadi, lanjut Abdul Haris, lantaran para siswa mengurus e-KTP saat mereka telah berusia 17 tahun.
"Kendalanya itu mereka usia pelajar belum tahu KTP itu biasanya baru proses setelah 17 tahun. Mengacu undang-undang pemilu bahwa 17 tahun di Hari H bisa memilih. Tapi persyaratannya yang ada di DPT dan memiliki e KTP," lanjutnya.
Jika proses perekaman tidak dilakukan sejak awal tahun, kemungkinan besar para siswa madrasah belum tentu mendapatkan hak pilihnya.
"Kalau kami tidak kerja dari sekarang, mana mungkin hari H mereka 17 tahun baru bikin e KTP, baru rekam. Enggak mungkin. Ini untuk antisipasi," paparnya.
• 1.163 Warga Binaan Rutan Tangerang Lakukan Pendataan e-KTP untuk Pemilu 2019
• Jelang Pemilu 2019, Warga Binaan Lapas dan Rutan Rekam e-KTP
Ditemui terpisah, Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mengatakan total sebanyak 5 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) serta 23 Madrasah Aliyah Swasta di wilayah Jakarta Selatan yang belum dilakukan perekaman.
"Total ada 28 Madrasah, nanti semuanya akan dijangkau. Ini jemput sekolah tadinya enggak dilaksanakan setelah ada edaran dari Kementerian Dalam Negeri kami fokus," tambah Marullah.