Kisah Petugas Pemadam Fikri Naufal, Bertugas dan Berkarya Lewat Vlog Aksi Damkar di Lapangan
Fikri beralasan, rekaman video itu nantinya ia simpan sebagai arsip dokumentasi aksi para petugas damkar di lapangan.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Akhir 2017, Fikri Naufal sempat bimbang. Dia punya dua cita-cita besar yang selalu terngiang-ngiang di kepalanya.
Dua cita-cita pria kelahiran Jakarta, 31 Maret 1998 itu adalah menjadi seorang fotografer atau videografer dan menjadi seorang petugas pemadam kebakaran.
Saat menimbang-nimbang masa depannya dua tahun lalu, Fikri sudah mengundurkan diri dari Universitas Muhammadiyah Jakarta. Yang dia pikirkan tinggal mana yang harus dipilih dari kedua cita-cita itu.
Keputusan Fikri mulai ia tentukan pada November 2017, ketika dirinya memilih mendaftar sebagai seorang petugas pemadam kebakaran.
Hari pertama di tahun 2018, dirinya sudah terdaftar sebagai seorang Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) di Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara.
"Awalnya saya berhenti (kuliah) karena ngelamar sebagai fotografer di perusahaan. Terus akhirnya saya daftar di pemadam bulan November 2017. Januari saya sudah mulai bergabung," kata Fikri ketika berbincang-bincang di Kantor Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Utara, Selasa (22/1/2019) sore.
Meski tekadnya sudah bulat untuk bertugas sebagai petugas damkar dan dirinya sudah mulai bekerja mulai 1 Januari 2018, kreativitas Fikri soal urusan rekam-merekam momen dengan kameranya belum juga memudar.
Buktinya, sejak September 2018 lalu, setiap bertugas kamera Xiaomi YI 4K Plus selalu terpasang di helmnya.
Kamera itu selalu Fikri bawa ke setiap lokasi kebakaran maupun lokasi-lokasi evakuasi lainnya.
Fikri saat ini tergabung dalam Regu C Penyelamatan Sudin Gulkarmat Jakarta Utara. Setiap bertugas, kamera yang ia pasang di helmnya digunakan untuk merekam aktivitas kawan seregunya dan petugas damkar yang lain dalam memadamkan api maupun melakukan aksi evakuasi.
"Itu saya kerja dari 1 Januari 2018. Kalo untuk videonya, karena saya kan selama itu belum ikut pelatihan jadi saya belum boleh ikut tempur. Jadi saya baru selesai pendidikan bulan Juli abis lebaran, kira-kira itu bulan September baru makai kamera itu," terang Fikri.
Fikri beralasan, rekaman video itu nantinya ia simpan sebagai arsip dokumentasi aksi para petugas damkar di lapangan.
Apabila ada yang menarik, sudah pasti Fikri bakal mengunggahnya di YouTube, dengan editan semacam vlog.
Fikri menceritakan, hobi ngevlognya sudah ia tekuni sejak Januari 2017. Saat itu, ia masih rutin menjadi motovlogger, istilah untuk pemotor yang rutin merekam videonya selama berkendara.