Kubu Prabowo-Sandiaga Nilai Jokowi Pesan Sabun Cuci Senilai Rp 2 Miliar Tak Berdampak Bagi UMKM

Jurkamnas Prabowo-Sandiaga Uno menilai Presiden Jokowi memesan sabun cuci piring senilai Rp 2 Miliar tak berdampak pada peningkatan UMKM.

KOMPAS.com/IHSANUDDIN
Eli Liawati yang produk sabun cuci piringnya diborong oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi membeli sebanyak 100.000 botol atau senilai Rp 2 miliar. Hal itu terjadi saat Jokowi meninjau pameran giat kewirausaan Program Keluarga Harapan (PKH) di Gedung Serbaguna Mandala, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan dana yang digunakan Presiden Jokowi untuk membeli sabun cuci piring hingga Rp 2 miliar, berasal dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin.

Menanggapi hal tersebut, Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) Prabowo-Sandi Nizar Zahro menilai hal tersebut fair meskipun kunjungan Jokowi dalam kapasitas sebagai Presiden.

"Hanya saja secara moril, pembelian itu tidaklah murni dalam rangka untuk meningkatkan UMKM, dan konyol kalau dibilang bermaksud begitu," kata Nizar melalui pesan singkat, Rabu (23/1/2019).

Sebab, kata Nizar pembelian oleh Jokowi sangatlah bertujuan sesaat. Menurut Nizar, pembelian itu tidak berdampak pada peningkatan UMKM.

"Baik sesaat karena tujuan politik, maupun sesaat karena pembelian sabun dengan seharga itu tidaklah juga berdampak terhadap peningkatan UMKM," kata Anggota Komisi X DPR itu.

Ketua DPP Gerindra itu mengingatkan bahwa tugas Presiden mencari celah agar produk itu bisa laku di pasaran dan menjadi go nasional bahkan go internasional.

"Mau beli Rp 10 Miliar pun kalau perhatian ke mereka tidak dikembangkan tetap percuma dan hasilnya hanya sesaat tadi," kata Nizar.

Sebelumnya diberitakan, pernyataan Pramono Anung menjawab ‎kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga yang sebelumnya mempertanyakan sumber dana Jokowi untuk memborong 100 ribu sabun cuci piring senilai Rp 2 miliar.

"Jadi dana yang digunakan untuk membeli sabun sejumlah 100 ribu sabun. (Harga) per sabunnya Rp 20 ribu, totalnya Rp 2 miliar, itu dana dari TKN," jelas Pramono Anung di Kantor Staf Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Pramono Anung melanjutkan, langkah Jokowi memborong sabun cuci piring tersebut, tujuannya untuk mengangkat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Menurut Pramono Anung, sabun cuci itu nantinya dikelola oleh TKN untuk dibagikan.

"Pertanyaannya adalah kenapa Pak Jokowi sebagai Presiden kemudian membeli (sabun cuci) itu? Karena beliau memang berkeinginan mengangkat UMKM. Nah, sabun tadi tentunya setelah dibeli menjadi otoritas dari TKN," beber Pramono Anung yang merupakan Anggota Dewan Pengarah TKN.

"Jadi pertanyaannya siapa yang membeli? TKN. Nanti akan dimasukkan dalam laporan secara terbuka oleh TKN," sambung Pramono Anung.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik dan meminta Jokowi menjelaskan uang yang digunakan untuk memborong 100 ribu botol sabun cuci piring saat berkunjung ke Garut pada Sabtu (19/1/2019) lalu.

"Yang penting pertanggungjawaban uangnya saja, karena pejabat negara kan uangnya harus dipertanggungjawabkan, pajaknya dari mana, sumber uangnya dari mana," ucap Fahri Hamzah di Gedung Parlemen.

Eli Dapat Pesanan Sabun Cuci Senilai Rp 2 Miliar dari Jokowi: Susah Tidur dan Galau Bertemu Presiden

Jokowi Cukur Rambut di Garut, Fahri Hamzah Singgung Foto, Modal dan Uang Sabun

Jokowi, kata Fahri Hamzah, harus mengumumkan apakah uang tersebut menggunakan kas negara atau bagian dari alokasi anggaran tim kampanye ppemenanganannya sebagai calon presiden nomor urut 01.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved