RSU Tangerang Selatan Siapkan Tempat Tidur Tambahan untuk Antisipasi Banyaknya Pasien DBD
Saat pasien DBD sedang banyak, Alin mengungkapkan, sempat menggunakan beberapa tempat tidur tambahan untuk melayani pasien rawat inap.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG SELATAN - Sejak Desember 2018 hingga Januari 2019, Tangerang Selatan (Tangsel) mulai diserang wabah Demam Berdarah Dengue (DBD).
Direktur Utama RSU Tangsel, Alin Hendarlin, mengatakan, selama Desember hingga Januari, sudah ada 90-an pasien DBD.
Saat ini, pasien DBD yang berada di RSU tersisa enam orang, dan hari ini akan ada yang pulang satu pasien.
Alin mengatakan, RSU Tangsel, sampai saat ini, memiliki kamar sebanyak 175 ruangan, secara keseluruhan.
Saat pasien DBD sedang banyak, Alin mengungkapkan, sempat menggunakan beberapa tempat tidur tambahan untuk melayani pasien rawat inap.
"Ya kita pokoknya total itu ada 175 tempat tidur. Jadi kemarin ini, sekarang pasien tinggal enam orang yang masih dirawat. Sampai sejauh ini masih bisa dilayani," ujar Alin saat dihubungi awak media.
"Memang awal-awal kita pakai tempat tidur tambahan gitu, tapi sekarang sudah enggak," tambahnya.
Namun, wabah DBD diperkirakan masih bertahan, jika menuruti pernyataan Dinas Kesehatan Tangsel yang menyebut kota pecahan Kabupaten Tangerang itu memasuki siklus lima tahunan.
• Wahidin Halim: Pengadaan Barang dan Jasa Bisa Jadi Sumber Korupsi
Alin mengatakan, pihaknya sanggup menangani pasien DBD kalaupun akan kembali ada peningkatan pasien.
Pihaknya akan menggunakan tempat tidur tambahan jika diperlukan.
"Artinya siap, dengan kondisi apapun, apa lagi masyarakat Tangsel, kita harus layani. Ya mungkin nanti kita akan mengatur kembali bagaimana manajemen tempat tidurnya. Ya kalau misalnya kurang, kitsa tampung menggunakan tempat tidur tambahan. Walaupun bentuknya tidak seperti di rawat inap biasa ya," paparnya.
Saat ini, RSU Tangsel memiliki 30 tempat tidur tambahan. "Ya kurang lebih menampung 200-an," ujarnya.