Cerita Mantan Pegulat yang Kini Jadi Petugas Damkar, Diapresiasi Saat Berada di Kuba

Yolanda atau akrab disapa Olan itu kerap mendapatkan apresiasi dari masyarakat di sana.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erlina Fury Santika
TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Mantan pegulat, Yolanda Putra (30), yang beralih menjadi petugas damkar Pasar Minggu, Senin (4/2/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Selama 6 bulan lamanya Yolanda Putra (30) berada di Kuba demi menjalani latihan gulat untuk persiapan Sea Games 2011 silam.

Kala itu, mantan pegulat yang kini telah beralih menjadi Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) petugas damkar Pasar Minggu tersebut tinggal di Kota Havana.

Ia memiliki pengalaman menggelitik saat tinggal di negeri yang pernah dipimpin Fidel Castro itu.

Pasalnya, Yolanda atau akrab disapa Olan itu mendapatkan apresiasi dari masyarakat di sana.

Ia berkisah saat itu dirinya pernah berbelanja sayuran saat ke sebuah pasar di Havana.

Melihat telinganya bak pegulat profesional, seorang penjual pun menggratiskan belanjaan yang hendak dibeli olehnya.

"Saya di Kuba gara-gara telinga saya seperti ini, saya pernah berbelanja sayuran secara gratis di pasar. Mereka melihat telinga saya dan tahu kalau saya pegulat. Terus ngobrol lama akhirnya belanjaan saya digratiskan," bebernya kepada TribunJakarta.com pada Senin (4/2/2019) di Sudin Damkar Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Menurutnya, antusias masyarakat Kuba untuk menyaksikan gulat sangat tinggi.

Tak ayal, mereka mengetahui ciri khas yang dimiliki oleh seorang pegulat yaitu kupingnya yang berbentuk caulieflower.

"Enggak hanya di pasar saja, ketika saya ke sebuah tempat di Havana orang memanggil saya kemudian menawarkan saya minum. Hampir di kalangan masyarakat Kuba tahu," tuturnya.

Selain di Kuba, lanjut Olan, di Korea Selatan pun seorang pegulat akan diperlakukan istimewa.

"Kata pelatih asal Korea Selatan yang pernah melatih kami bilang bahwa di sana pegulat yang mau belanja pun kadang diberi diskon. Karena Korea Selatan maupun Utara memiliki pegulat-pegulat yang bagus. Kalau di sini gulat masih olahraga minoritas ya," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved