Mafia Bola
Satgas Antimafia Bola Temukan Dokumen yang Dirusak saat Menggeledah Kantor PT Liga Indonesia
Dituturkan Syahar, dokumen yang dihancurkan tersebut merupakan laporan keuangan klub jauara Liga 1 2018, Persija Jakarta.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Satgas Antimafia Bola menemukan dokumen yang dirusak saat menggeledah kantor PT Liga Indonesia, nama Persija Jakarta ikut disebut.
Satgas Antimafia Bola melakukan penggeledahan di kantor PT Liga Indonesia pada Jumat (1/2/2019).
Dalam penggeledahan tersebut, Satgas Antimafia Bola menyita beberapa dokumen dan memeriksa sejumlah saksi yang merupakan karyawan kantor tersebut.
Selain itu, Satgas Antimafia Bola juga menemukan serpihan kertas yang merupakan hasil dari perusakan dokumen.
"Sudah dikonfirmasi kepada para saksi. Dan saksi itu sudah mengiyakan. Jadi saat sebelum tim ini masuk, mereka ada di dalam. Sesegera mungkin mereka melaksanakan itu (menghancurkan dokumen)," ucap Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes, Syahar Diantono, kepada wartawan, Senin (4/1/2019).
"Sudah dimasukkan dalam berita acara. Saksinya itu adalah pegawai internal di situ. Yang jelas perbuatan itu ada," tuturnya menambahkan.
Dituturkan Syahar, dokumen yang dihancurkan tersebut merupakan laporan keuangan klub jauara Liga 1 2018, Persija Jakarta.
Namun, saat ini Satgas Antimafia Bola masih mendalami isi dokumen dan motif di balik pengrusakan tersebut.
"Terkait dengan dokumen keuangan dari Persija. Itu hasil keterangan dari para saksi. Tentang apa dokumen itu, masih kami dalami," ujar Syahar.
Setelah mendalami dokumen, Satgas Antimafia Bola akan membuat rencana penyidikan dan memanggil pihak-pihak yang terkait.
• Jelang Home United Vs Persija Jakarta: Macan Kemayoran Dihantui Hasil Buruk Musim Lalu
Bahkan, tak menutup kemungkinan manajemen Persija termasuk Joko Driyono akan dipanggil oleh Satgas Antimafia Bola.
"Kami masih dalami dulu. Yang jelas, perbuatan itu memang benar ada. Ada kesengajaan untuk menghilangkan dokumen," tutur dia.
"Terkait dengan pengembangan itu semua pihak akan kita panggil, bukan hanya beliau (Joko Driyono) saja, yang lain-lain juga akan kami panggil," kata Syahar.