Pilpres 2019
Ucapan Propaganda Rusia Tuai Polemik: Jokowi Dinilai Termakan Informasi Sesat dan Respon Sandiaga
Pernyataan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo yang menyebut adanya tim sukses memakai gaya politik “propaganda Rusia” menimbulkan polemik.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM - Pernyataan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo yang menyebut adanya tim sukses memakai gaya politik “propaganda Rusia” menimbulkan polemik.
Kubu Prabowo-Sandiaga Uno pun merespon pernyataan Joko Widodo.
Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) Prabowo-Sandiaga, Nizar Zahro menilai pernyataan "Propaganda Rusia" yang dilontarkan Jokowi merupakan blunder hingga negara tersebut marah besar.
"Dubesnya menuliskan protes, bukan lewat surat resmi saluran diplomatik, tapi mengumbarnya di medsos. Dubes Rusia ingin mengatakan jika Jokowi sudah lancang mengusik Rusia di ruang publik, maka Rusia pun siap meladeninya," kata Nizar Zahro melalui pesan singkat, Selasa (5/2/2019).
Cuitan Dubes Rusia, kata Nizar, ingin mengatakan kepada seluruh dunia bahwa pernyataan Presiden Jokowi tidak berdasarkan fakta.
"Jokowi telah termakan informasi sesat dari para bawahannya," kata Nizar.

Nizar menilai aneh bila TKN Jokowi-Maruf Amin menuduh BPN Prabowo-Sandiaga mengadu antara Jokowi dengan Rusia.
Padahal, kata Nizar, pemicu hal tersebut adalah Jokowi.
"Maka Jokowi lah yg harus memadamkannya. Kami sarankan agar Jokowi segera menemui Presiden Rusia Vladimir Putin untuk meminta maaf atas tuduhan yang sudah disampaikannya," ujar Anggota Komisi X DPR itu.
Nizar menyarankan Jokowi dan TKN untuk tetap fokus menghadapi Pilpres. Ia menegaskan Prabowo-Sandiaga ingin memenangkan Pilpres 2019 secara elegan dan bermartabat.
"Bukan kemenangan akibat blunder lawan politik. Sekali lagi kami sarankan Pak Jokowi dan TKN untuk tetap fokus," kata Nizar.
Berpotensi Rusak Hubungan Diplomatik

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade menilai pernyataan Jokowi yang menuding pihaknya menggunakan teknik propaganda Rusia dalam kampanye berpotensi merusak hubungan diplomatik dengan sejumlah negara.
Tidak hanya dengan Rusia, hubungan diplomatik dengan Amerika juga berpotensi rusak.
"Kalau kita dengarkan pernyataan Jokowi itu berpotensi merusak hubungan diplomatik dengan Amerika juga," kata Andre saat dihubungi, Selasa, (5/1/2019).