Fit And Proper Test Calon Wagub DKI Dinilai Hanya Gimik Politik
Salah satu yang disorotinya adalah kunjungan ketiga kandidat dari PKS ke fraksi-fraksi yang ada di DPRD
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Proses seleksi calon wakil gubernur DKI Jakarta dinilai sebatas akal-akalan untuk mengulur waktu. Sebab, hingga lima bulan ditinggal Sandiaga Uno, posisi wagub DKI masih kosong melompong.
"Fit and proper test itu akal-akalan saja," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/2/2019).
Menurutnya, proses seleksi juga terlalu mengada-ada. Salah satu yang disorotinya adalah kunjungan ketiga kandidat dari PKS ke fraksi-fraksi yang ada di DPRD. Tujuannya, sebatas memastikan kandidat tersebut memiliki hubungan baik.
Bagi Pangi, langkah itu merupakan hal yang memalukan karena semakin mengulur-ulur waktu.
"Saya pikir agak memalukan. Wagub punya hubungan baik dengan DPRD apa tidak? Betapa banyak alasan," tegasnya.
Proses seleksi, sambungnya, harus lebih efektif. Setidaknya hanya butuh dua syarat, pertama tidak pernah korupsi dan kedua memiliki chemistry supaya tidak ada matahari kembar.
• Terpidana Korupsi Lahan PT KAI: Buat Sertifikat Tanah Orangtua, Tapi Tahu-tahu Dituduh Korupsi
“Kalau bisa, wagub bisa menyelesaikan masalah dengan detail," ujar Pangi.
Seharusnya, lanjut Pangi, permasalahan wagub ini bisa tidak berlarut-larut bila kedua partai pengusung Anies-Sandi lebih intens dalam melakukan pertemuan.
Sedianya, malam ini tim panelis fit and proper test cawagub DKI akan mengumumkan dua nama kandidat cawagub dari PKS yang nantinya akan berikan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.