Sepi Peminat, Layanan e-Ticketing Terminal Pulo Gebang Dihentikan

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Layanan e-Ticketing merupakan terobosan baru bagi industri transportasi bus yang dikembangkan untuk memudahkan masyarakat dalam membeli tiket.

Namun, hal ini kurang direspon positif oleh masyarakat sehingga loket layanan e-Ticketing yang ada di Terminal Terpadu Pulo Gebang terpasak ditutup.

Pantauan TribunJakarta.com di Terminal Terpadu Pulo Gebang, sejumlah mesin pembelian tiket mandiri yang berada di lantai MZ (berada di antara lantai 1 dan 2) nampak sudah tidak ada.

Hanya tersisa tiga banner yang berisikan ajakan dan panduan bagi masyarakat untuk membeli tiket secara online.

Menurut Kepala Seksi Operasional Terminal Terpadu Pulo Gebang Noviesa Pinem, masyarakat sudah terbiasa membeli tiket di loket-loket bus secara manual dan sangat sulit merubah kebiasaan tersebut.

"Banyak orang yang enggan membeli tiket di mesin yang sudah disediakan, mereka sudah terbisa datang ke loket dan membayarnya menggunakan uang tunai," ucapnya saat ditemui TribunJakarta.com, Sabtu (9/2/2019).

Selain itu, beberapa perusaan otobus juga telah membuka layanan pembelian tiket secara online sendiri sehingga vending machine e-Ticketing di Terminal Terpadu Pulo Gabang kurang bermanfaat.

• 84 CCTV di Terminal Pulo Gebang, Kepala Operasional: Jadi Orang Mikir Kalau Mau Berbuat Kriminal

• VIDEO Melihat Wajah Terminal Terpadu Pulo Gebang di Jakarta Timur

"Sekarang juga sudah banyak PO bus yang menyedialan layanan booking online di website mereka masing-masing," ujarnya.

"Calon penumpang tinggal datang ke loket bus tersebut di terminal dan membayarnya secara tunai," tambahnya.

Untuk itu, layanan e-Ticketing di Terminal Terpadu Pulo Gebang dihentikan sejak beberapa bulan yang lalu.

"Untuk pengadaan vending machine kami bekerjasama dengan bosbis.com, tapi sudah beberapa bulan lalu mereka menarik diri," kata Pinem.