Ingin Kembangkan Usaha, Pedagang Cilor Ini Pasang Pengumuman Cari Karyawan di Gerobaknya

"Saya kemudian beralih menjadi tukang cilor. Ya pernah pendapatan tertinggi dapat Rp 600 ribu. Tapi seringnya dibawah Rp 200 ribu," lanjutnya.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas
Pedagang Cilor, Azis di Lenteng Agung pada Selasa (12/2/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Semenjak memutuskan berhenti dari sebuah perusahaan penerbit buku, Azis (29) banting setir menjadi seorang pedagang kaki lima.

Ia sempat berdagang tahu bulat dengan penghasilan yang cukup besar per harinya.

Namun, seiring merebaknya pedagang tahu bulat di Ibukota membuat penghasilannya turut meredup.

"Saya pernah mendapatkan Rp 1 juta dalam satu hari hanya berdagang tahu bulat. Tapi makin kesini pendapatan saya semakin menurun karena banyak saingannya," ujarnya kepada TribunJakarta.com pada Selasa (12/2/2019) di Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Menyadari ia harus menghidupi dua anaknya yang masih kecil, Azis kemudian mencoba peruntungan baru dengan berdagang aci telor (cilor) ke permukiman sekitar.

Ia mengaku mengolah sendiri bahan baku pembuatan cilor untuk dibawa melalui gerobaknya.

"Saya kemudian beralih menjadi tukang cilor. Ya pernah pendapatan tertinggi dapat Rp 600 ribu. Tapi seringnya dibawah Rp 200 ribu," lanjutnya.

Dengan penghasilan yang tak menentu, sementara kebutuhan hidup keluarganya mendesak, ia memutuskan mencari pekerja baru untuk membantunya.

Ia telah menyiapkan satu gerobak tambahan untuk mengepakkan sayap usahanya agar kian lebar.

Azis kemudian memasang pengumuman yang bertuliskan "Dibutuhkan Karyawan" untuk menggaet minat warga di sekitar sembari mendorong gerobaknya.

"Untuk ngembangin usaha, saya akhirnya bikin gerobak cilor satu lagi buat orang yang mau bantu jualin. Saya pasang pengumuman ini di gerobak saya. Abis saya sudah nanya langsung orang ke orang belum ada yang mau," ucapnya.

Sejarah di Balik 7 Makanan Khas Jakarta, Kerak Telor Ternyata Hasil Iseng Anak Menteng?

Pencinta Kue Talam Hijau? Yuk Datang ke Festival Kampung Kerak Telor

Ia akan memberikan komisi bagi pekerja yang mau membantunya.

"Kalau dapat karyawan baru, saya kasih komisi. Misal sehari hasilkan Rp 300 ribu dibagi tiga. Jadi dapat Rp 100 ribu. Makan termasuk dari dagang ini," kata dia.

Azis seringkali mengitari rute yang tak menentu berjalan mendorong gerobaknya menjajakan cilor kepada warga setempat.

"Susah kalau nyari tempat di sini udah banyak yang dikuasai pedagang lain. Jadi saya berkeliling jajakan cilor," tandasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved