Sampah Bambu di Bendung Koja Jatiasih Kerap Menumpuk

"Tumpukan sampah didominasi sampah bambu, tumpukan kaya gini sudah terjadi sebanyak enam kali, sejak musim hujan kali ini," kata Puarman.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
Dokumen KP2C
Tumpukan sampah bambu di Bendung Koja, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, JATIASIH - Sampah kembali menumpuk di Bendung Koja, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Fenomena tumpukan sampah kerap terjadi dan tidak jarang membuat air kali meluap hingga membanjiri permukiman warga.

Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), Puarman, mengatakan, tumpukan sampah kiriman kembali penuhi Bendung Koja, sejak, Sabtu, 16 Februari 2019. Sampah tersebut datang dari hulu sungai saat debit air kali meningkat.

"Hujan deras sejak, Jumat, (15/2), sampai Sabtu (16/2), di wilayah hulu sungai membuat debit air meningkat, saat debit air meningkat itu, sejumlah sampah terbawa arus dan menumpuk di Bendung Koja," kata Puarman, Minggu, (17/2/2019).

Puarman menjelaskan, letak Bendung Koja sendiri berada di perbatasan antara Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor. Bendung Koja sekaligus jadi hulu aliran Kali Bekasi, dimana titik ini merupaka pertemuan antara dua aliran sungai Cileungsi dan Cikeas.

"Tumpukan sampah didominasi sampah bambu, tumpukan kaya gini sudah terjadi sebanyak enam kali, sejak musim hujan kali ini," kata Puarman.

Sampai saat ini, KP2C belum tahun persis penyebab tumpukan sampah bambu yang jumlah cukup banyak. Untuk itu, dia mendesak Pemerintah Kota Bekasi, maupun Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan tindakan dengan cara investigasi sumber sampah.

"Pemerintah harus segara bertindak, karena ini bukan sampah yang biasa, ada kemungkinan sengaja dibuang ke kali dalam jumlah banyak, kalau memang terbukti, harus segera ditindak tegas," paparnya.

Pihaknya sejak hari ini, telah melakukan pengangkutan sampah bambu tersebut dengan dibantu personil dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi. Proses pengangkutan akan terus dilakukan sampai sampah bambu tersebut bersih dan tidak menyumbat aliran kali.

"Ada dua macam bambu, pertama ada bambu yang sudah terpotong rapih kedua bambu yang masih ada rantingnya, kalau longsor dari hutan bambu yang ada di bibir sungai pasti masih terdapat akarnya, patut diduga ini ada aktivitas proyek atau semacamnya yang membuang sampah bambu ini ke kali," ujarnya.

Begini Penampakan Sampah Bambu yang Menumpuk di Bendung Koja Jatiasih

6 RW Ditunjuk Jadi Lingkungan Percontohan Pengurangan Sampah Rumah Tangga di Jakut

Adapun akibat luapan air Kali Bekasi, terdapat empat perumahan yang terendam banjir pada, Sabtu, (17/2) dini hari. Keempat perumahan tersebut berada di Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor.

Keempat perumahan tersebut adalah Vila Nusa Indah 3 dan Vila Mahkota Pesona. Keduanya berada di Kabupaten Bogor. Sementara di Kota Bekasi, banjir melanda perumahan Bumi Perkemahan Jatisari dan Puri Nusaphala.

"Ketinggian banjir mencapai 20-30 cm, selain empat perumahan itu, pemukiman warga yang berada di dekat sungai juga ikut tergenang," jelas dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved